Ketika target atau mimpi tidak sesuai harapan, apa yang bisa kita lakukan?
Kegagalan atas rencana yang disusun adalah hal yang sering dihadapi dalam hidup. Hal ini mungkin terjadi karena target yang kita susun terlalu umum, tidak rinci, dan tanpa tenggat waktu yang jelas.
George Doran, Direktur Perencanaan di perusahaan Washington Power Water, mencetuskan sebuah metode untuk menyusun target. Ide yang ia cetuskan dilatarbelakangi oleh kesulitannya menentukan tujuan perusahaan. Metode ini bernama SMART Goals.
Metode ini diperkenalkan pertama kali pada 1981 dalam makalah berjudul, “There is a S.M.A.R.T Way to Write Management’s Goals and Objective”. Metode SMART Goals telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan dunia karena terbukti efektif.
Metode SMART Goals dapat diterapkan untuk membantu kita fokus membuka peluang dalam mewujudkan target.
5 Tahapan SMART Goals Ala George Doran
1. Specific (spesifik)
Tentukan target yang spesifik sehingga kita bisa lebih fokus dan termotivasi untuk mewujudkannya. Buat target secara jelas, detail, dan dapat dipaparkan dengan rinci.
Untuk membuat target yang spesifik, kita dapat mempertimbangkan unsur 5W, yaitu what (apa tujuan yang ingin dicapai?), why (kenapa tujuan itu penting untuk dicapai?), who (siapa yang akan terlibat dalam mencapai tujuan itu?), where (di mana tempat kamu mencapainya?), serta when (kapan target akan dicapai?).
Misalnya:
Target umum: Saya harus wisuda secepatnya.
Target spesifik: Saya harus wisuda semester 7 dan mendapat gelar cumlaude, kemudian mendaftar S2 di Universitas Indonesia.
2. Measurable (terukur)
Buatlah target yang terukur, di mana kita dapat memantau perkembangan yang ada. Dengan melakukan ini, kita dapat memenuhi setiap tenggat waktu dan semakin termotivasi ketika lebih dekat dengan tujuan. Adanya measurable juga akan membantu kita memilih langkah tepat yang akan dilakukan selanjutnya.
Contohnya saat kita memiliki target lulus di semester 7, maka kita harus mengatur kiranya kapan menyelesaikan semua mata kuliah, membuat bab pertama skripsi hingga akhir, serta menuntaskan persyaratan kelulusan yang lain.
3. Achievable (dapat dicapai)
Terkadang, orang cenderung membuat target tinggi tanpa memikirkan peluang tercapainya. Oleh sebab itu, kita harus tetap realistis dengan menetapkan target sesuai kemampuan, sumber daya, dan peluang yang kita miliki. Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana kita akan mewujudkan target dan apakah target tersebut sudah sesuai dengan kondisi saat ini?
4. Relevant (relevan)
Pastikan target yang ingin diraih penting dan sesuai dengan rencana jangka panjang. Dengan begitu, target tersebut akan memberikan dampak positif pada target selanjutnya. Untuk mengetahui kesesuaian target yang ingin dicapai, kita bisa memerhatikan pertanyaan seperti:
Apakah target tersebut bermanfaat? Apakah target tersebut sesuai dengan target selanjutnya? Apakah target sesuai dengan kondisi saat ini?
5. Time-Bound (batas waktu)
Memberikan tenggat waktu pada target akan membuat kita lebih fokus, menyadari urgensi dari target tersebut. Tak hanya itu, kita juga bisa mempersiapkan dana lebih awal apabila dibutuhkan, sebab memiliki batas waktu yang jelas.
Dengan menerapkan metode SMART Goals, target yang kita susun akan lebih terarah. Jalan menuju target lebih jelas, sehingga dalam menjalani setiap proses dapat kita lalui dengan optimis dan semangat.
Penulis: Umi Salamah