Amanat.id- Dalam rangka menyosialisasikan aplikasi pengelolaan sampah terpadu, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menyelenggarakan workshop di ruang teatrikal langtai 4 Gedung Rektorat Kampus 3, Rabu (19/10/22).
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor II, direktor Mountrash Avatar Indonesia, Kabag Umum, Kepala Bagian Fakultas, Pengelola Walisongo Eco-Green kampus dan fakultas, Pengurus Ma’had al-Jami’ah Walisongo, Tim Humas, serta sejumlah aktivis mahasiswa.
Dalam sambutannya Wakil Rektor II UIN Walisongo, Abdul Kholiq mengatakan bahwa acara workshop ini sebagai proses pembelajaran terkait pengelolaan sampah.
“Jika semua tidak ada yang berpikir, bagaimana caranya mengelola sampah? Dan hanya terpikir, bagaimana memproduksi sampah? Maka, Indonesia akan tertumpuk oleh sampah,” ujarnya.
Kholiq mengajak kepada seluruh komponen yang berada di UIN Walisongo agar dapat berpartisipasi dalam menyelesaikan persoalan sampah, menjaga dan mengelola lingkungan UIN Walisongo agar tetap bersih dan nyaman.
Kepala pengelola We-Green, Rusmadi yang membahas tentang program We-Green dalam mengimplementasikan kampus hijau.
“Tentunya dengan nilai-nilai yang tidak boleh dilupakan seperti sistem ability, humanity, locality, dan spirituality yang dibangun atas dasar akidah agar dapat menciptakan lingkungan kampus yang nyaman,” jelasnya.
Senada dengan Rusmadi, direktur Mountrash Avatar Indonesia, Titik Nuraini menyosialisasikan dan menjelaskan tentang menabung di bank sampah melalui aplikasi mountrash.
“Bank sampah digital banyak memiliki keuntungan seperti adanya sistem real time online serta transparan dan akurat. Dan dalam aplikasi mountrash, 1 botolnya akan mendapatkan 50 rupiah,” jelasnya.
Menurutnya tidak akan ada sampah jika kita dapat mengelola sampah organik maupun anorganik dengan tepat sehingga dapat dijadikan barang atau bahan baku yang berguna.
Reporter: Chelsia Anggun Afitri
Editor: Khasan Sumarhadi