
Amanat.id- Agussulistyanafta, Mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir berhasil meraih predikat wisudawan terbaik Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91 pada wisuda ke-88 di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub, Selasa (23/05/2023).
Sulis sempat mengganti judul skripsi karena kurangnya landasan teori. Pada akhirnya, skripsi berjudul “Spionase Intelijen: Kontekstualisasi Ayat Tajasus Era Kontemporer Perspektif Fazlur Rahman (Studi Analisis Teori Double Movement)” tersebutlah yang disetujui oleh dosen pembimbingnya.
“Sebenarnya sudah buat judul pertama tentang cybercrime, tapi kelemahannya di teori khususnya. Jadi, aku cari judul baru yang berkaitan dengan cybercrime dan Al-Qur’an,” tuturnya.
Berangkat dari kasus Bjorka, Sulis ingin mengubah stigma masyarakat mengenai spionase lewat skripsinya.
“Spionase itu mata-mata, di Al-Qur’an tidak boleh, tapi ternyata ada yang diperbolehkan seperti Badan Intelijen Negara (BIN),” ujarnya.
Sulis juga mengaku sempat menyesal lantaran keinginannya untuk menyelesaikan skripsi di semester tujuh tidak tercapai.
“Sempet nyesel sih, kenapa semester tujuh tidak selesai karena saya juga megang anak di Yayasan Pena Yatim dan ngajar bimbel,” tuturnya.
Ia selalu mencicil skripsinya setiap hari. Alhasil, skripsi tersebut dapat diselesaikan dalam kurun waktu sekitar dua bulan.
“Skripsi itu kayak utang, setahun dua tahun ya tetep utang. Jadi, kalau mau lulus ya kerjain skripsinya. Saya mengajukan judul Desember dan selesai Januari akhir,” ucapnya.
Ia berpesan kepada mahasiswa semester muda untuk mulai membuat judul skripsi, rajin mengerjakan tugas, dan jangan minder.
“Untuk mahasiswa semester muda, mulai membuat judul skripsi dan rajin mengerjakan tugas dan jangan minder dengan orang lain karena kamu sukses dengan caramu sendiri,” tutupnya.
Reporter: Aissya Salsa
Editor: Revina
Editor: Revina