“Enak juga tidur, ngapain sih capek-capek nanjak gunung,”
Kalimat itu mungkin adalah kalimat yang paling menyebalkan untuk didengar Ella Restika Putri dan sebagian pendaki. Bagi perempuan yang punya hobi naik gunung ini, keluar menikmati alam adalah hal yang mengasyikkan ketimbang hanya tidur-tiduran.
Gadis yang akrab disapa Ella ini mengaku, baginya naik gunung bukan hanya untuk gaya-gaya an dan pamer foto di sosial media, tetapi juga dapat belajar banyak hal, terutama belajar jangan mengedepankan ego sendiri.
“Bagi aku naik gunung itu hobi, tahu kan hobi itu gimana? Mau resikonya separah apapun kita tetep suka aja, tahu cinta tanpa karena kan? Nah ibaratnya itu gitu,” kata Ella.
Meski bukan aktivis atau anggota mahasiswa pecinta alam manapun, Ella, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris itu mengaku hingga saat ini, sudah lima gunung yang ia naiki, diantaranya; Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.
“Belum seberapa ketimbang yang lain, tapi bersyukur dikasih kesempatan sampai di puncak mahameru, karena nggak semua orang bisa sampai ke titik puncak itu,” ujarnya.
Dara manis kelahiran Purwodadi ini bercerita, ia sudah memiliki keinginan naik gunung sejak duduk dibangku aliyah, namun karena tidak diberi izin orang tua, ia baru mulai naik gunung saat semester 3.
“Awal aku naik gunung di Merapi itu aku nggak izin, setelah pulang dari merapi aku baru tanya, ternyata tetap tidak boleh. Tapi lama kelamaan akhirnya orang tua tahu kalau anaknya suka nanjak, jadi pas ke Semeru sudah dapat izin,” jelasnya.
Santriwati Pondok Pesantren Life Skill Darunn Najah ini juga mengatakan, baginya naik gunung juga bisa menambah rasa cintanya pada Indonesia.
“Bersyukur sekali bisa dikasih kesempatan liat ciptaan Tuhan yang subhanallah sekali. Di Gunung aku merasa beban hidup hilang semua, tambah cinta dan tambah bersyukur jadi warga Indonesia,” ungkapnya.
Ia bercerita, setiap gunung memiliki kesannya masing-masing, enak ataupun tidak enak di perjalanan juga tergantung dengan siapa kita melakukan perjalanan, yang membuatnya paling berkesan ialah saat perjalanan mendaki terjauhnya yaitu di Gunung Semeru, meski setelah turun kakinya bengkak tapi ia merasa sangat bersyukur.
“Aku bisa liat indahnya danau Ranu Kumbolo secara langsung, atapnya pulau Jawa. Dan yang paling bikin terkesan itu, aku berangkat dari Semarang hanya berdua, dan disana kita nggak kenal siapapun, terus pada akhirnya aku bisa kenal pendaki dari berbagai daerah,” katanya.
Baginya, perihal rezeki itu bukan hanya materi saja, tapi kawan perjalanan yg baik juga salah satu bentuk rezeki.
“Tahun ini sih targetnya kalau ada waktu dan rezeki mau nyelesain yang di Jawa Tengah dulu, kayak Lawu, Slamet, sama Andong,” ujar Ella.
Reporter: Rima D.P