Dalam menjalani kehidupan, tentunya tak akan selalu berjalan mulus. Kadangkala, manusia meraih kesuksesan dan kadangkala ditimpa kegagalan. Hal ini sangat wajar terjadi pada manusia.
Misalnya, ketika kamu mengikuti sebuah perlombaan, tapi ternyata kalah. Apa yang kamu lakukan? menyerah begitu saja dan tidak mau belajar dari kekalahan atau terus berusaha mengevaluasi kekalahan yang menimpa?
Jika jawabanmu opsi pertama, artinya kamu memiliki fixed mindset. Berbeda ketika jawabanmu opsi kedua, artinya kamu memiliki growth mindset.
Fixed Mindset vs Growth Mindset
Menurut Carol Dweck, Psikolog dari Stanford University, Fixed mindset adalah saat seseorang memiliki karakter, kecerdasan, dan kemampuan kreativitas yang bersifat statis atau tetap. Sedangkan Growth mindset adalah tendensi di mana orang percaya pada keahlian, kecerdasan, dan bakat yang bisa terus dikembangkan melalui praktik dan ketekunan.
Fixed mindset cenderung percaya bahwasanya kecerdasan dan bakat sudah tak bisa diubah lagi. Ketika seseorang memiliki pola pikir ini, ia akan menganggap dunianya berakhir saat ditimpa kegagalan. Ia tak punya keinginan dan motivasi untuk bangkit dan belajar dari kegagalan.
Ketika melihat keberhasilan orang lain, ia melihatnya sebagai bumerang juga merasa terancam dengan kesuksesan mereka.
Anggapan bahwa keberhasilan orang lain adalah bumerang akhirnya menimbulkan rasa cemburu karena tak bisa seperti mereka. Padahal, pola pikirnyalah yang membuat hal ini terjadi.
Orang yang memiliki pola pikir ini tak akan menerima kritik maupun umpan balik (feedback) karena beranggapan bahwa kritik adalah sebuah serangan. Nyatanya, kritik bisa membantu untuk mengetahui di mana letak kesalahan pada diri kita.
Fixed mindset bisa menghambat seseorang untuk berkembang karena pikiran bahwa diri tak akan bisa sukses lagi ketika sudah gagal sekali. Selain itu, orang yang memiliki mindset ini, kreativitasnya akan terhambat karena tak punya keinginan untuk kembali bangkit dari kegagalan.
Orang dengan fixed mindset bisa sukses, tapi tak bisa mencapai titik tertinggi pada kesuksesan.
Sedangkan Growth mindset cenderung percaya bahwa kecerdasan dan bakat bisa ditingkatkan. Ketika seseorang memiliki pola pikir ini, ia tak akan menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya. Ia percaya bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan akan menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri.
Seseorang yang memiliki growth mindset akan mudah terinspirasi dengan kisah sukses yang dimiliki orang lain. Ia akan menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk bisa seperti mereka atau bahkan lebih.
Orang yang memiliki pola pikir ini akan menerima semua kritik dan umpan balik (feedback) untuknya karena beranggapan bahwa kritik adalah bantuan untuk membenahi diri.
Growth mindset akan membantu meningkatkan kualitas diri seseorang karena ia berpikir bahwa kegagalan adalah hal biasa dan masih banyak kesempatan di luar sana yang harus dicoba. Selain itu, orang yang memiliki mindset ini akan mudah berinovasi untuk bisa mencapai keinginannya.
Jadi, manakah yang kamu miliki? Fixed mindset atau growth mindset?
Penulis: Revina Annisa Fitri