• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Senin, 21 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Enggan Melihat Orang Lain Lebih Maju? Waspada Crab Mentality!

Karakter mentalitas kepiting bukanlah perilaku tidak biasa yang jarang ditemui di kehidupan sehari-hari

by Redaksi SKM Amanat
3 tahun ago
in Artikel, Milenial
0
Crab Mentality
Ilustrasi Crab Mentality (Tagar.id)

Dalam sebuah ember kosong, teman saya menaruh beberapa kepiting di dalamnya. Namun, tak berselang lama, kepiting itu mulai berebut keluar dari ember. Beberapa kepiting terlihat mencapai permukaan. Di satu sisi, kepiting yang lain berusaha menarik kembali kepiting yang telah mencapai permukaan dan hampir keluar dari ember. Akhirnya, kepiting itu kembali terjatuh.

Apa yang terjadi pada kepiting itu, seolah menjadi gambaran yang menampar realitas sosial kita. Kita tak ubahnya kepiting yang selalu menarik kepiting lain ketika mencapai keberhasilan dalam hidup. Sebagai manusia yang dibekali akal pikiran dan hati, kita justru seringkali terjebak dalam kondisi sosial semacam ini. Disadari atau tidak, kita telah terjerumus dalam sikap saling menjatuhkan.

Munculnya sikap saling menjatuhkan ini, dalam psikologi dikenal sebagai crab mentality. Mengutip jurnal berjudul The Crabs in a Bucket Mentality in Healthcare Personnel: A Phenomenological Study, crab mentality adalah pola perilaku ketika orang berusaha untuk menggerogoti orang lain yang performanya lebih baik daripada mereka.

Karakter mentalitas kepiting bukanlah perilaku tidak biasa yang jarang ditemui di kehidupan sehari-hari. Mentalitas kepiting dapat terjadi ketika lingkungan seseorang tidak mendukung untuk berkembang, baik dalam bentuk menjatuhkan melalui meremehkan, mengkritik di publik, dan memanipulasi.

Orang yang mempunyai mental kepiting selalu merasa dirinya paling hebat, paling pintar, dan paling bisa segala hal. Padahal kenyataannya ada banyak orang yang lebih hebat daripada dirinya di berbagai belahan dunia.

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Kita hanya bisa melihat seseorang dari luarnya saja, tapi kita tak tau seberapa besar usaha mereka untuk terus berkembang. Bisa jadi usaha mereka lebih besar dari kita. Maka dari itu, tak perlu ada rasa “paling segalanya”.

Jika kita membiarkan rasa “paling segalanya” menetap dalam diri, maka dikhawatirkan akan sering meremehkan orang lain sehingga hal ini bisa melukai hatinya.

Orang yang mempunyai mental kepiting selalu mencari kesalahan orang lain. Ia merasa hebat dan tak mau ada yang menyaingi, jadi ia mengulik kesalahan orang lain walau sekecil apapun. Padahal ketika dipikirkan matang-matang, mencari kesalahan orang lain adalah hal yang sangat melelahkan dan menghabiskan waktu. Alangkah baiknya jika diganti dengan evaluasi diri.

Parahnya, orang bermental kepiting sulit mengakui kesalahan dirinya. Hal ini lantaran pola pikir mereka telah tertanam bahwa dirinya adalah paling hebat. Menurutnya, orang hebat tidak pernah melakukan kesalahan. Padahal, hidup tanpa kesalahan adalah sebuah kemustahilan.

Penulis:  Revina Annisa Fitri

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Crab Mentalitymilenialuin walisongo
Previous Post

Sempat Terhalang Finansial, Sikap Pantang Menyerah Agus Mengantarkannya Pada Prestasi

Next Post

[Resensi Film] Keluarga Imigran Bermimpi Lebih Baik di Negeri Orang

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
PBAK UIN Walisongo, Expo UKM-F, Merger UKM, PBAK 2025, UIN Walisongo

Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

14 Juli 2025
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025
Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

4 Juli 2025
SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

7 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend