Menyandang gelar sebagai mahasiswa, tentu memiliki segudang peran yang harus dijalankan. Mulai dari agent of change, agent social of control hingga peran sebagai iron stock (penerus bangsa).
Namun, untuk menjalankan peran itu, tak cukup mengandalkan keberanian semata. Mahasiswa perlu membangun sebuah visi pemikiran kritis untuk menyikapi suatu fenomena.
Menerapkan pemikiran kritis, berarti mempertanyakan setiap aspek penting dalam suatu permasalahan. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan mampu memecahkan masalah yang ada secara rasional dan dapat menentukan keputusan yang tepat. Dengan begitu, hasil yang didapatkan tidak akan bias dan benar-benar berdasarkan fakta yang ada.
Tapi, tak jarang pula mahasiswa mengalami kesulitan menjalankan visi berpikir kritis. Ada mahasiswa yang memilih pragmatis. Ada juga mahasiswa yang diam dan tak berani melawan.
Melihat urgensi dari berpikir kritis, sudah sepatutnya mahasiswa bergerak dari zona nyaman dan melakukan pembaharuan, terutama melatih kemampuan berpikir kritis. Berikut, Amanat.id telah merangkum beberapa tips yang bisa dilakukan menambah kemampuan berpikir kritis:
Perbanyak bertanya
Persoalan mendasar atas permasalahan berpikir kritis adalah perbanyak bertanya. Ini sudah pasti. Dengan menggunakan pemikiran selalu ingin tahu, kita akan menemukan sebuah fakta dan penemuan baru melalui penggalian informasi yang lebih dalam dan mendetail.
Jangan mudah percaya
Dalam kebanyakan kasus, mahasiswa memilih untuk mudah percaya apa yang disampaikan oleh dosen. Tidak hanya dosen, bahkan sesama mahasiswa juga demikian.
Untuk melatih kemampuan berpikir kritis, hal semacam inilah yang harus dihindari.
Mudah percaya berarti meng-iyakan apa yang dikatakan orang lain tanpa mengetahui makna di balik semua itu. Yang harus dilakukan adalah mengedepankan sikap skeptis;rasa ingin tahu. Dengan begitu, kita akan memiliki ruang yang lebih untuk memeriksa dan menolak kebohongan yang mungkin ada di dalamnya.
Selalu pertanyakan hal-hal kecil
Sebuah pertanyaan tidak selalu mengarah kepada hal-hal besar. Bertanyalah pada hal sekecil apapun yang belum anda pahami. Sebab, informasi yang utuh bersumber dari hal-hal kecil yang selalu dipertanyakan. Ini akan membantu melatih kemampuan berpikir kritis.
Membaca buku berkualitas
Membaca adalah nutrisi bagi otak. Sama halnya dengan makanan. Apa yang kita makan, itulah yang menjadi nutrisi bagi tubuh. Jika makanan itu berkualitas, kebutuhan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi. Otak kita juga perlu asupan nutrisi yang berkualitas. Tentunya, ini berpengaruh dalam menentukan cara kita berpikir dan memandang suatu persoalan.
Selain keempat cara tersebut, tentunya ada beberapa cara lain yang bisa melatih kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Setiap orang punya cara masing-masing untuk meningkatkan kualitas individu. Yang jelas, logika pemikiran dan penalaran mahasiswa harus berbeda dari yang lain.
Penulis: Saffina