
Beberapa dari kita mungkin pernah melihat seseorang yang tampak bahagia serta menikmati hidup yang dimiliki. Namun, pernahkah terpikir, tekanan atau permasalahan apa saja yang harus disembunyikan oleh orang tersebut agar terlihat bahagia?
Berangkat dari hal tersebut, muncullah istilah Duck Syndrome atau sindrom bebek. Sebuah fenomena ketika seseorang dapat menutupi kesedihan bahkan permasalahan yang ada, agar terlihat baik-baik saja. Duck Syndrome muncul pertama kali di Stanford University, sebagai penggambaran akan permasalahan mahasiswa.
Istilah sindrom bebek ini menganalogikan keadaan bebek ketika berenang. Bebek akan terlihat tenang, tetapi kakinya aktif berenang untuk tetap menyeimbangkan badan di atas permukaan air. Hal inilah yang akhirnya dikaitkan dengan kondisi seseorang ketika menghadapi tekanan, tapi mencoba terlihat baik-baik saja.
Penyebab Duck Syndrome
Dilansir dari gramedia.com, seringkali Duck Syndrome terjadi pada fase usia menjelang dewasa, sekitar usia 20-an tahun. Penyebabnya kompleks dan bermacam, mulai dari trauma masa lalu, sikap perfeksionis, tuntutan lingkungan, akademik, sampai pola asuh orang tua yang kurang baik.
Hal inilah yang menyebabkan seseorang dapat merasa tertekan akan kehidupan yang sedang dijalani. Sehingga, memunculkan perasaan emosi negatif berupa kecemasan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara Mengatasi Duck Syndrome
Beberapa cara mengatasi Duck Syndrome, di antaranya:
1. Berlatih mencintai diri sendiri (Self Love)
Seseorang merasa bahwa dirinya harus menampilkan kesan baik tanpa ada masalah, dengan harapan agar orang sekitar tidak cemas. Sedangkan di dalam hatinya membutuhkan pengakuan bahwa permasalahan yang dihadapi amatlah berat. Untuk itu, mencintai diri sendiri sangat diperlukan sebagai bentuk penerimaan diri sendiri atas segala permasalahan.
2. Lakukan me time dan relaksasi
Me time dibutuhkan dalam upaya merelaksasi diri sendiri akan tekanan yang dihadapi. Dalam hal ini, aktivitas menyendiri dari ingar bingar permasalahan hidup dapat membantu mengembalikan mood. Perasaan baik-baik saja pun akan tercipta, bukan untuk menutupi kesedihan. Namun, karena merasa bahagia dengan diri sendiri.
3. Kenali kapasitas dan kemampuan diri
Upaya mengetahui kapasitas diri perlu untuk mengukur sejauh mana kemampuan pengelolaan dalam menghadapi permasalahan yang ada. Kesedihan yang dialami pun dapat dilalui hingga diselesaikan dengan baik. Terus meningkatkan skill dan melakukan kegiatan positif merupakan aktivitas yang dapat dilakukan selalu.
4. Konseling
Konseling bukanlah hal yang patut dihindari, apabila keadaan dirasa sudah perlu untuk ditangani oleh ahlinya. Melakukan konseling sangat berguna untuk penanganan Duck Syndrome ini. Untuk itu, jangan sungkan untuk meminta bantuan selama diperlukan.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai Duck Sydrome.
Apakah kamu pernah merasa mengalaminya?
Penulis: Eva NurYuliana