Amanat.id– Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang menggelar Diskusi Publik Bersama calon rektor UIN Walisongo 2019-2023 di Auditorium 1 lantai 2 Kampus 1 UIN Walisongo, Senin (29/04/2019).
Diskusi bertajuk “Quo Vadis UIN Walisongo Menuju Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis Unity Of Sciences” tersebut dihadiri oleh civitas akademika UIN Walisongo dengan narasumber lima calon rektor UIN Walisongo.
Kelima calon tersebut adalah Achmad Gunaryo, Ahmad Rofiq, Fatah Syukur, Imam Taufiq, dan Muhibbin. Namun pada kesempatan diskusi ini Suparman Syukur yang juga sebagai salah satu calon rektor tidak dapat menghadiri diskusi sore ini.
Kelima calon tersebut menyampaikan gagasan dan visi misi secara bergantian didepan civitas akademika UIN Walisongo. Kemudian acara dilanjut dengan sesi tanya jawab.
Ketua LP2M Solihan mengatakan, Forum diskusi publik ini diadakan diluar prosesi seleksi, artinya bukan untuk ajang kampanye.
“Forum diskusi publik ini diadakan dalam rangka memenuhi saran dari panitia penjaringan yang mendapat desakan dari beberapa pihak terutama mahasiswa untuk menyediakan forum bersama calon rektor,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, dari desakan mahasiswa tersebut, LP2M akhirnya menyedikan forum dalam bentuk diskusi publik.
Menurutnya, format diskusi ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada mahasiwa, tendik, dan dosen untuk mengenal lebih jauh para calon rektor dan sekaligus mendengar gagasan-gagasan calon rektor dalam rangka memajukan UIN kedepan.
“Forum ini penting karena para calon sudah memiliki gagasan-gagasannya, civitas akademika kami beri kesempatan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengkritisi dan memberikan masukan terhadap gagasan-gagasan itu,” tuturnya.
Reporter: Rima