
Amanat.id- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pagar Nusa dan Taekwondo Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo sampai Jumat (5/4/2024) kini belum memiliki kantor Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM).
Terhitung kurang lebih 1 tahun sejak diresmikannya kedua UKM tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor: 2961/Un.10.0/R/KM.03.02/12/2022.
Hal tersebut kemudian memunculkan kendala tersendiri bagi UKM Pagar Nusa dan Taekwondo. Ketua UKM Pagar Nusa, Muhammad Ihsan Fikri sering merasa kesulitan setiap latihan karena peralatan yang berceceran.
“Alat tidak terkondisi, ketika latihan rutin atau persiapan lomba sering kebingungan mencari peralatan yang tercecer di berbagai tempat,” tuturnya, Senin (1/4/2024).
Ihsan menambahkan, UKM Pagar Nusa juga terkendala saat melaksanakan rapat kegiatan.
“Kami juga merasa kesulitan saat akan mengadakan rapat evaluasi atau rapat kegiatan,” katanya.
Sementara itu, anggota UKM Taekwondo, Rosita Ihza mengaku sering kesulitan menyimpan peralatan di gudang bersama yang diberikan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo.
“Tahun lalu kami diberi gudang bersama oleh DEMA untuk menyimpan barang, tapi tempatnya hanya 1×1 meter. Kurang memungkinkan karena menyatu dengan barang UKM lain,” jelasnya, Rabu (3/4/2024).
Tidak hanya itu, Rosita juga mengatakan beberapa peralatan hilang karena sering berpindah tempat.
“Pernah kejadian beberapa peralatan dan berkas kami hilang, dibawa ke sana ke sini karena tidak tersedianya tempat khusus,” katanya.
Meskipun sudah melapor pada pihak Universitas, Rosita mengaku hingga saat ini belum ada kejelasan perihal tempat.
“Tanggapan dari kampus itu belum ada tempat dan akan segera. Namun, sampai sekarang belum ada kejelasan,” ucapnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Wakil Rektor (WR) III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i menjelaskan bahwa sudah ada perencanaan untuk penataan gedung PKM.
“Rekan-rekan di bagian umum dan kemahasiswaan sudah berpikir untuk menata ulang PKM agar semua terpenuhi,” tutur Hasan saat ditemui di kantornya, Selasa (2/4/2024).
Namun, Hasan juga menyebutkan bahwa perlu adanya pertimbangan serta perencanaan yang matang mengenai lahan.
“Lahan harus direncanakan dengan matang dan penuh pertimbangan agar sesuai dengan fungsi,” ujar Hasan.
Ia juga menyampaikan akan mencarikan alternatif terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Supaya semuanya nyaman itu butuh proses, satu-persatu kami tetap akan mencarikan alternatif terbaik,” tutupnya.
Reporter: Azkiya Salsa Afiana
Editor: Eka R.