• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 3 Oktober 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Diet yang Salah Itu Tidak Baik, tetapi Tidak Ingin Diet Itu Kesalahan

Munculnya golongan orang ‘anti diet’ tidak lepas dari anggapan yang keliru tentang apa itu diet.

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
1 tahun ago
in Kesehatan, Milenial, Opini
0
Diet yang salah, Diet yang Salah Itu Tidak Baik, tetapi Tidak Ingin Diet Itu Kesalahan
Ilustrasi Diet yang Salah: Pixabay

“Udah kurus kok diet?” Kalimat seperti itu seringkali diucapkan sebagai cibiran dari seorang ‘anti diet’. Entah itu dilontarkan kepada orang lain ataupun kepada diri sendiri ketika ada orang menasehatinya untuk diet. 

Timbulnya golongan orang ‘anti diet’ itu berawal dari banyak faktor. Di antaranya adanya stereotip yang menganggap diet itu ribet hingga membahayakan diri sendiri. Tidak bisa dipungkiri memang, banyak kasus diet yang menyebabkan seseorang menderita penyakit hingga kematian.

Kasus-kasus tersebut, dan munculnya golongan orang ‘anti diet’ tidak lepas dari anggapan yang keliru tentang apa itu diet, hingga mereka salah dalam menerkanya. Lalu, apa itu diet, dan seberapa pentingkah harus dilakukan?

Dilansir dari laman Hellosehat, diet bisa diartikan sebagai cara hidup dengan mengatur pola makan sehat. Diet tidak melulu mengurangi porsi makan, atau bahkan tidak makan dalam waktu yang cukup lama. Megatur pola makan dilakukan dengan pemilihan jenis dan porsi serta pada waktu tertentu sesuai dengan anjuran dari tenaga kesehatan.

Diet ini penting dilakukan oleh setiap orang. Tujuannya, agar kebutuhan gizi dan nutrisi tercukupi, tidak berlebihan yang justru dapat membahayakan tubuh. Menjaga keseimbangan itu butuh disiplin yang tinggi.

Baca juga

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

Strawberry Parents: Pola Asuh Masyarakat Modern?

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

Masyarakat kita masih banyak yang menyepelekan pentingnya diet. Hal ini dibuktikan oleh data yang dirilis oleh Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyebut sebanyak 768 juta, meningkat 18,1% dari tahun sebelumnya, menderita masalah gizi. Sedangkan menurut data International Monetary Fund (IMF) perekonimian global meningkat sebesar 5,9 persen di tahun 2021. 

Kedua data tersebut menunjukkan bahwa permasalahan gizi tidak selamanya disebabkan perekonomian yang rendah. Ketidakdisiplinan dan ketidakinginan seseorang untuk melakukan diet menjadi salah satu penyebabanya.

Jika diet itu baik, lantas mengapa sebagian orang takut melakukan diet?

Beberapa orang yang melakukan diet kurang memperhatikan apakah diet tersebut bahaya atau tidak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2014 sebanyak 95,5% masyarakat Indonesia menjalani diet tidak sehat. Angka tersebut meningkat pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, yaitu sebanyak 93,5%.

Salah satu diet ekstrem terjadi karena seseorang mendambakan tubuh ideal sehingga melewatkan waktu makan. Bahkan seseorang terlalu mengurangi konsumsi beberapa zat gizi, contohnya lemak dan karbohidrat. 

Padahal, jika mengonsumsi lemak baik akan membuat tubuh kenyang lebih lama, kekurangan lemak justru menyebabkan tubuh mudah lapar dan mudah lelah. Begitu juga dengan karbohidrat, zat gizi tersebut dibutuhkan sebagai sumber tenaga jika tidak terpenuhi tubuh menjadi lemas. Kekurangan karbohidrat juga menimbulkan masalah zat gizi lainnya, seperti tubuh menjadi kekurangan serat, vitamin, dan mineral.

Fakta mengerikan akibat kesalahan dalam memahami diet menyebut bahwa, satu dari lima kematian di seluruh dunia terkait dengan kebiasaan makan yang buruk. Lalu bagaimana cara melakukan diet sehat?

Ada beragam diet sehat yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. Apabila Anda ingin mendapat asupan kalori, maka konsumsi makanan tinggi lemak dan protein. Tubuh akan mendapat kalori dari protein dan lemak, contohnya adalah susu, almond, dan alpukat. Jika ingin tetap mengonsumsi bermacam-macam makanan, Anda dapat mengolahnya lebih sederhana seperti merebus dan mengukus.

 Penulis: Najwa Alfasahra Zen

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: dietDiet yang salahkesehatanmilenialtidak diet itu salah
Previous Post

Ajang Silaturahmi Antar Alumni, UIN Walisongo Kembali Gelar Reuni Akbar

Next Post

Kunci Sukses Ala Gus Ali Dalam Harlah MHU

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Sandwich Generation, Artikel Sandwich Generation, SKM Amanat
Artikel

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

by Lawinda Rahmawati
7 September 2023
0

...

Read more
Masyarakat Modern, Strawberry Parents

Strawberry Parents: Pola Asuh Masyarakat Modern?

14 Juni 2023
Mahasiswa, Social loafing

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

16 Mei 2023
Internalized Misogyny

Seksisme “Internalized Misogyny”; Perempuan Wajib Tahu!

1 Mei 2023
Metaverse

Pendidikan dalam Bayang-bayang Metaverse

26 April 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Klinik UIN Walisongo, Berita Palsu Klinik UIN walisongo, UIN Walisongo,

Klarifikasi Berita Palsu Klinik UIN Walisongo

12 September 2023
Hendrar Prihadi, Indonesia Emas 2045, UIN Walisongo

3 Syarat Utama Menuju Indonesia Emas 2045 Menurut Hendrar Prihadi

11 September 2023
Nur Syamsudin, Pemilu yang Damai, UIN Walisongo

Nur Syamsudin Paparkan Indikator untuk Menciptakan Pemilu yang Damai

14 September 2023
SKM Amanat, UIN Walisongo

Alumni SKM Amanat Lintas Generasi Berbagi Pengalaman dalam Sarasehan Menuju 4 Dekade

30 September 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend