• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Senin, 12 Mei 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Diambang Kematian Organisasi

Tanpa jiwa, organisasi bagaikan ikatan yang penuh dengan keterpaksaan. Seolah yang mengikat kita hanya tinggal seperangkat aturan tanpa ikatan emosional.

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
4 tahun ago
in Opini
0

Baca juga

Student Loan, antara Harapan dan Jebakan

Luka di Balik Hari Raya

Ke Mekkah Modal Nekat, Spiritualitas atau Konten Semata?

Sumber gambar: credibly.com

Aristoteles mengatakan manusia adalah zoon politicon. Artinya, manusia sebagai makhluk hidup pada dasarnya memiliki kecenderungan bergabung dengan manusia lain, untuk membentuk suatu kelompok atau organisasi.

Tentunya, definisi organisasi tak hanya berpaku soal sekumpulan manusia yang, berorientasi pada satu misi suci yang menampilkan beragam nama sebagai identitas suatu organisasi. Keluarga, masyarakat, kelompok, maupun instansi semuanya mengambil bentuk organisasi tertentu.

Manusia yang dalam perjalanannya tak diselimuti organisasi, bisa dipastikan ia tak akan bisa bertahan lama dan hanya menunggu ‘kematian’. Namun, hidup dalam berorganisasi juga tak selamanya bisa menjamin keberlangsungan hidup di masa depan.

Akan tiba hari di mana ada badai masalah yang perlahan mengambil alih kemudi kehancuran. Begitu juga dengan organisasi yang diidam-idamkan, kini terancam tinggal struktur dan tak lagi memiliki jiwa.

Tanpa jiwa, organisasi bagaikan ikatan yang penuh dengan keterpaksaan. Seolah yang mengikat kita hanya tinggal seperangkat aturan tanpa ikatan emosional yang, semuanya harus dijalani bukan atas dasar rasa cinta organisasi, melainkan kewajiban semata.

Dalam menjalankan roda organisasi—skala kecil maupun besar—orang-orang akan mengalami rasa jenuh. Mulai dari keluarga, kelompok pertemanan, institusi agama, institusi pendidikan, perusahaan, masyarakat, bahkan negara, semuanya tak ada yang bisa mengelak dari keadaan itu.

Rutinitas akan diwarnai rasa jemu. Bahkan, tujuan yang sudah jauh-jauh hari dirancang, tak lebih menawan dari janji manis seorang mulut politisi. Akibatnya organisasi semakin kehilangan jiwa dan tinggal menunggu waktu hingga organisasi tersebut tamat riwayatnya.

Lalu, apa yang bisa dilakukan guna menanggapi fenomena universal semacam ini, kini?

Mengingat dan menimbang

Ketika krisis menghadang, orang perlu kembali ke tujuan awal adanya sesuatu untuk mengingat sedalam mana sumpah serapah yang diucapkan dulu. Begitu pula ketika organisasi dihantam krisis visi dan jiwa, mereka perlu mengingat tujuan awal didirikannya organisasi tersebut.

Organisasi yang terjebak dalam krisis, kiranya perlu untuk melihat gambaran besar dari peristiwa yang saat ini menimpa mereka. Dalam dialektika Hegellian, krisis harus dipandang sebagai momen pencarian dan pembentukan diri organisasi.

Sebab, organisasi itu tidak boleh hanyut pada konflik kecil—yang bisa jadi—amat menyakitkan, dan membuat organisasi kehilangan visi utama. Pengalaman-pengalaman kecil yang amat menyakitkan inilah yang perlu dijadikan titik tolak untuk membenahi visi keseluruhan organisasi.

Kita tahu, saat ini dunia sedang dihantam badai pandemi yang membuat banyak organisasi mengalami stagnasi, akibat krisis visi. Maka, dibutuhkan kemauan mengingat dan sikap reflektif untuk memahami gambaran besar visi organisasi.

Meskipun pimpinan memiliki peran besar, dua hal ini harus dihayati oleh seluruh bagian organisasi. Memang organisasi adalah sebuah kelompok. Namun komponen utama organisasi tetaplah individu.

Perubahan organisasi ini tidak akan muncul tanpa perubahan individu. Pembenahan dalam tubuh organisasi haruslah dimulai dengan pembenahan individu-individu di dalamnya.

Diktum kuno metafisika mengatakan, keseluruhan itu lebih daripada bagian-bagiannya. Artinya, organisasi itu juga lebih daripada orang-orang yang membentuknya.

Impian besar adalah milik bersama, dan bukan hanya milik pimpinan semata. Selanjutnya, perlu upaya ekstra untuk mengingat ini. Tentunya, menuntut peran pimpinan yang visioner pula.

Pimpinan adalah ujung tombak sebuah organisasi. Pimpinan harus mengambil insiatif dan tak terhanyut dalam stagnasi. Pimpinan juga harus mengambil jarak dari situasi agar tak terbenam di dalamnya.

Jika berhasil mengenai sasaran dan tidak keluar dari koridor, perlahan tapi pasti, api yang menjadi esensi dari organisasi bisa kembali berkobar. Organisasi terhindar dari kematian.

Ini perlu menjadi perhatian serius, jika organisasi ingin selamat diterpa badai krisis, dan membangun kembali harapan yang (hampir) terlupakan. Seorang pimpinan kiranya perlu untuk menghayati gaya kepemimpinan semacam ini.

Hanya dengan begitu, sebuah organisasi bisa terhindar dari bom waktu kehancuran diri.

Melupakan

Untuk bisa selamat dari badai krisis, organisasi—selain mengingat—juga perlu yang namanya melupakan. Konflik memang harus dipahami dan dimaknai, tapi tak boleh dibiarkan menghalangi visi secara keseluruhan. Konflik-konflik partikular yang membuat jiwa organisasi terkikis ini, harus segera dilupakan.

Dalam sebuah organisasi, konflik partikular memang seringkali mengganggu kinerja keseluruhan. Individu-individu dalam organisasi belum bisa membuat jurang pemisah antara persoalan privat dengan persoalan bersama.

Akibatnya, banyak keputusan organisasi yang dibuat tidak dengan prinsip yang masuk akal, melainkan atas dasar prinsip suka atau tidak suka. Dan konflik partikular yang terus menerus dipelihara inilah, yang berpotensi merusak kepentingan bersama dan membuat organisasi kehilangan jiwa sejatinya. Maka, pimpinan perlu kiranya mengajak anggota organisasi untuk melupakan yang partikular dan mengingat yang universal.

Di sinilah titik temu antara mengingat dan melupakan yang perlu diketahui dan dipahami untuk keberlanjutan perkembangan organisasi. Dua titik itu, akan menjaga organisasi tetap terjaga di tengah ombang-ambing arus penglupaan dan kehilangan jati diri.

Dua titik itu pulalah, yang dapat menjadi tanggul agar organisasi tak terseret pada ingatan konflik partikular dan kehilangan tujuan sejati.

Menarik untuk dinantikan, akankah “api” organisasi itu akan tetap menyala atau padam di tengah rasa jemu dan tantangan zaman?

Penulis: AS

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: krisis organisasimasalah organisasiorganisasiskmamanat
Previous Post

Lahirkan Hujan

Next Post

Ujian Toefl-Imka Bulan Juni Ditunda, Ini Alasannya

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Student Loan, Pinjaman Pendidikan, Pinjaman Pendidikan Mahasiswa, Biaya Kuliah Mahasiswa, KMI
Opini

Student Loan, antara Harapan dan Jebakan

by Hikam Abdillah
29 April 2025
0

...

Read more
hari raya, kesenjangan sosial, fenomena kesenjangan sosial, momen hari raya, ketimpangan sosial

Luka di Balik Hari Raya

1 April 2025
Ke Mekkah Modal Nekat, Fenomena Haji Jalan Kaki, Tren Haji Jalan Kaki, Penyebab Haji Jalan Kaki, Jalan Kaki Ke Mekkah

Ke Mekkah Modal Nekat, Spiritualitas atau Konten Semata?

13 Maret 2025
danantara, daya anagata nusantara, investasi danantara, cara kerja danantara, prabowo subianto

Danantara, Harapan atau Ladang Korupsi Baru?

27 Februari 2025
Kabur Aja Dulu, Tagar Kabur Aja Dulu, Tren Kabur Aja Dulu, Brain Drain, #kaburajadulu

Perlawanan Masyarakat dalam Kabur Aja Dulu

23 Februari 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
UIN Walisongo, Akreditasi FST UIN Walisongo, Prodi S1 UIN Walisongo, Akreditasi Prodi FST, FST UIN Walisongo

Yuk, Simak Akreditasi Prodi S1 FST UIN Walisongo Terbaru di Sini!

12 April 2025
laut, sastra soeket teki, puisi soeket teki, skm amanat, puisi skm amanat

Laut

27 April 2025
Kalam Walisongo, Harlah Kalam Walisongo, Reuni Alumni UIN Walisongo, Halal Bi Halal UIN Walisongo, UIN Walisongo

Kalam Walisongo Adakan Reuni Akbar, Jalin Silahturahmi antar Alumni

19 April 2025
fakultas kedokteran, fakultas kedokteran uin walisongo, fk uin walisongo, launching fakultas baru, uin walisongo, fk

Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Resmi Launching, Bawa Misi Keislaman

24 April 2025
Load More

Trending News

  • Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

    Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi KSMW UIN Walisongo Didatangi TNI dan Orang Tidak Dikenal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FKHM UIN Walisongo Beri Tanggapan atas Diskusi KSMW yang Didatangi TNI dan Orang Tidak Dikenal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca dan Menelaah Falsafah Mandor Klungsu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend