Amanat.id- Siti Rohmah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berhasil menjadi wisudawan terbaik Fakuktas Dakwah dan Komunikasi (FDK) periode Juni dengan capaian Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sebesar 3,81.
Sebenarnya jumlah IPK Rohmah masih terpaut sedikit dengan nominator yang lain, namun dengan pertimbangan yang alot pihak Fakultas memutuskam Rohmah sebagai wisudawan terbaik.
“Saya tahu sebenarnya IPK saya lebih sedikit dari nominator yang lain, namun karena karya-karya saya dan berkat doa yang selalu ku panjatkan membawa saya menjadi wisudawan terbaik”, ungkapnya.
Wisudawan kelahiran Gresik tersebut mengaku bahwa Ibunyalah yang menjadi motivasi terbesar bagi dirinya untuk menjadi wisudawan terbaik.
Ia sebelumnya tidak pernah memiliki keinginan menjadi wisudawan terbaik, namun ketika Ibunya menderita sakit dan harus dibawa ke Rumah Sakit. Ibu Rohmah mengatakan ingin ke Semarang menyaksikan Putrinya di wisuda.
Semenjak mendengar perkataan ibunya tersebut, ia memutuskan ingin menjadi wisudawan terbaik, karena pada saat itu kiranya hanya wisudawan terbaiklah yang boleh menjalani prosesi wisuda secara offline bersama keluarga.
“Ibuku pengen ke Semarang melihat anaknya di wisuda, jadi pada saat itu kan masih pertama wisuda secara offline. Jadi sepengetahuan saya hanya wisudawan terbaiklah yang boleh datang, dan mulai saat itu saya berkeinginan menjadi wisudawan terbaik”, ungkapnya.
Rohmah sapaan akrabnya juga mengaku pernah mengerjakan skripsinya di Rumah Sakit ketika sedang menjaga Ibunya, karena baginya kebahagiaan Ibunya merupakan tujuan pertama dalam hidupnya.
Selain itu, kedekatannya dengan teman-temanya mempunyai peran penting atas kesuksesanya ini. Baginya, memiliki banyak teman sangat membantu dirinya dalam menjalani kuliah di Semarang yang notabene jauh dari orang tua.
“Alhamdulillah, mungkin karena ridho dan doa mereka semua aku bisa menjadi yang terbaik, memang nilainya lebih rendah. Tapi dengan beberapa pertimbangan aku berhasil”, pungkasnya.
Wisudawan yang sudah menerbitkan buku tersebut berkeinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan ia mengaku kepada tim Amanat.id kalau sudah diterima di beberapa Universita Islam yang lain.
Namun dirinya belum memutuskan Universitas mana yang ingin dipilihnya, karena banyak pertimbangan termasuk kedekatannya dengan Ibunya.
“Saya sudah mendapatkan tawaran dari beberapa Universitas Islam Negeri, namun saya belum mengambil keputusan karena banyak pertimbangan baik dari diri saya sendiri ataupun ibu saya”, tutupnya.
Reporter: Shafril Hidayat