
Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Hukum dan Syari’ah (FSH) mengadakan Debat Terbuka dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo di Landmark Kampus 3, Jumat (22/9/2023).
Acara tersebut mengusung tema “Menggugat Arah Gerak DEMA-U: Pragmatis, Politis, dan Membebek pada Kekuasaan”.
Rakan menuturkan bahwa DEMA UIN Walisongo sering bekerja sama dengan rektorat ketika mengambil keputusan.
“DEMA-U sering berkompromi dengan pihak rektorat atas pengambilan keputusan yang tidak sejalan dengan hasil konsolidasi diskredit fakultas,” ucapnya.
Ia menambahkan, DEMA UIN Walisongo sering berhenti pada tataran media, tanpa meluruskan suatu tuntutan.
“DEMA-U sering berhenti pada tataran viralitas media dengan tidak meluruskan suatu tuntutan ketika DEMA-U dituntut,” tambahnya.
Rakan pun menyatakan, kerja DEMA UIN Walisongo pragmatis, politis, dan membebek pada kekuasaan.
“DEMA-U itu pragmatis, politis, dan membebek pada kekuasaan,” tegas Rakan.
Membalas argumen tersebut, Faris menyontohkan beberapa kinerja DEMA selama periode kepengurusan yang pragmatis, politis, dan berkuasa.
“Pragmatis artinya instan, seperti gerakan mahasiswa yang melakukan demo untuk menekan dan mengubah kebijakan-kebijakan secara instan. Kemudian, berbicara tentang pengumpulan massa, adu argumentasi, dan lain sebagainya juga bisa dikaitkan dengan politis,”
“Dan soal kuasa, siapapun yang menguasai media, maka bisa berkuasa seperti kita yang berhasil melonggarkan peraturan ma’had dengan kuasa media.” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kekosongan kekuasaan menjadi penyebab permasalahan politis yang terjadi hingga saat ini.
“Secara Surat Keterangan (SK) Rektor memang ada, tetapi secara pelaksanaan terdapat hal-hal politis yang terjadi, sehingga menyebabkan kekosongan kepemimpinan rektorat. Akibatnya, kami berhenti sejenak,” tambah Faris.
Sementara itu, salah satu penonton debat terbuka, Alvin menyayangkan dua pimpinan DEMA yang tidak memaparkan data-data pendukung.
“Sayangnya para pimpinan DEMA tidak memaparkan data-data yang mendukung hingga acara debat terbuka ini selesai,” tutur Alvin.
Reporter: Athiqoh
Editor: Fathur