Kuncup bunga dan tunas itu segar merekah di kebunku
Bolehkah kali ini aku yang meramu untukmu
Tungku merekah dalam kuali, gelembungnya saling mengapung
Kuremuk robekan semua masa lalu, sebelum bara pedih membakarnya jadi abu
Kusajikan terlebih dahulu di sampingmu
Telungkup sendok garpu beralas mangkuk tunggu
Tebar rempah cacah sebelum aku menyuapimu
Dengan suapan kuah aroma cumbu
Rasakan pahit manisnya aku bersamamu?
Semarang, Mei 2019
Ibnu Abdillah, penyair asal Jombang yang sedang mengabdikan dirinya pada kata-kata di kota Atlas
Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki Semarang