![]() |
Pamflet Partai Komunis Mahasiswa yang viral di grup WhatsApp sivitas akademika UIN Walisongo. |
Skmamanat.com – UIN Walisongo merespon serius pamflet yang berisi ajakan bergabung ke Partai Komunis Mahasiswa (PKM). Rektor UIN Walisongo melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Suparman Syukur, mengintruksikan pembentukan tim pencari fakta (TPF).
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Walisongo Afit Khomsani mengatakan, TPF merupakan hasil rapat pimpinan universitas yang dilaksanakan pagi tadi, Senin (4/12/2017).
“Tim pencari fakta adalah hasil rapat pimpinan tadi pagi. Dari rektorat mengintruksikan pembentukan TPF,” ujarnya kepada skmamanat.com saat di temui di kantor Dema.
Afit mengatakan, UIN Walisongo tidak main-main dalam menangani isu tersebut karena berkaitan dengan nama baik institusi. Meskipun saat ditelusuri nama dan sekretariat yang tercantum adalah fiktif.
“Ajakan yang terdapatkan di pamflet itu membahayakan ideologi negara,” tegas Afit.
Informasi tersebarnya pamflet Partai Komunis mahasiswa ini, lanjut afit, bahkan sudah sampai Menteri Agama. “Kemungkinan Presiden juga sudah tahu,” katanya.
Dema merasa bertanggung jawab dalam menyelesaikan kasus ini, mengingat PKM mengatasnamakan mahasiswa UIN Walisongo.
Afit menjelaskan, dibentuknya TPF adalah untuk mengusut tuntas apa maksud dibuatnya pamflet itu. “Pelaku yang membuat dan yang menyebar pamflet juga sedang kita cari,” pungkasnya.
TPF beranggotakan Wakil Rektor III, Sekretaris Pimpinan Wakil Rektor III, Ketua dan Wakil Ketua Dema, Ketua Senat Mahasiswa, serta Ketua Komisi Pemilihan Mahasiswa. Mereka akan mengadakan rapat perdana pada Selasa besok.
Untuk diketahui, pamflet PKM menjadi viral di grub WhatsApp sivitas akademika UIN Walisongo sejak Kamis (30/11/2017). Pamflet tersebut membuat geger selain menggunakan nama komunis, juga memakai palu arit sebagai lambang partai.
Reporter: M. S. Najib