• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Sabtu, 19 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Budaya Ngopi Mahasiswa dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Kandungan kafein dan polifenol dalam kopi bermanfaat bagi tubuh, khususnya mencegah masalah kesehatan

by Riska Ayu Maharani
1 tahun ago
in Kolom, Lifestyle, Milenial
0
Budaya ngopi, Manfaat kopi bagi tubuh, Tren ngopi mahasiswa, Manfaat kandungan kopi, Budaya ngopi mahasiswa
Ilustrasi dua orang sedang berbincang di kedai kopi (istockphoto.com)

“Eh, pulang kuliah ngopi, yuk!”

“Ada rekomendasi tempat ngopi buat nugas, gak?”

“Pusing banyak tugas, ngopi dulu, deh!”

Ungkapan-ungkapan di atas sering terdengar di kalangan mahasiswa. Kopi menjadi salah satu minuman kegemaran mahasiswa. Budaya ngopi seakan menyatu dengan para mahasiswa.

Selain memiliki segudang manfaat untuk tubuh, kopi sering dikonsumsi untuk menemani lembur berbagai kegiatan di malam hari.

Baca juga

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

Media Berdarah di Tangan Pemerintah

Mahasiswa Bergerak, Militer Menembak

Di era sekarang, kopi sudah menjadi lifestyle bahkan tren yang cukup populer. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kafe yang bermunculan.

Jika dulu kopi sering dikonsumsi oleh para orang tua, sekarang kopi menjadi tren populer di kalangan anak muda, termasuk mahasiswa.

Berbagai varian kopi mulai bermunculan. Semula yang hanya kopi hitam, kini merambah menjadi piccolo, latte, americano, cold brew, dan masih banyak lagi.

Ragam varian inilah yang menarik perhatian anak muda untuk menjadikan kopi sebagai lifestyle.

Apakah manfaat kopi olahan dan kopi hitam tanpa gula berbeda? Tentunya, ya. Kopi yang sudah ditambah gula atau variasi produk berbahan dasar gula akan menyebabkan diabetes bila dikonsumsi berlebihan.

Bagaimana dengan kopi hitam tanpa gula?

Kopi jenis ini bisa digunakan sebagai pengusir rasa kantuk. Kopi memiliki kandungan kafein yang bisa membuat tubuh terjaga.

Namun, terlalu banyak minum kopi dapat membuat hormon stress dan detak jantung bekerja lebih cepat. Konsumsi kopi hitam pun tidak boleh berlebihan, maksimal dua cangkir dalam sehari.

Manfaat selanjutnya adalah mencegah diabetes tipe 2 atau diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Sehingga, kondisi kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi terlalu tinggi.

Kopi hitam tanpa gula bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Melansir dari Medical News Today, kandungan kafein dan polifenol dalam kopi dipercaya dapat melindungi tubuh dari masalah kesehatan yang serius, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Tak hanya itu, kopi hitam ternyata juga bisa mencegah depresi. Hal ini dikarenakan kafein bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik.

Kafein akan memblokir molekul adenosin dan meningkatkan molekul lainnya, seperti dopamin serta norepinephrine. Molekul-molekul ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak dan memperbaiki suasana hati.

Walaupun memiliki banyak manfaat, minum kopi harus tetap dengan batas wajar. Menurut U.S Department of Agriculture (USDA) dan European Food Safety Authority (EFSA), konsumsi kafein yang aman setidaknya adalah 200-400 mg per-hari. Setara dengan 2-4 cangkir kopi per-hari.

Jika tidak membuat batasan, minum kopi berlebih bisa menyebabkan kecemasan, gelisah, tremor, insomnia, bahkan sakit kepala migran hingga hipertensi.

Penulis: Riska Ayu

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: budaya ngopibudaya ngopi mahasiswamanfaat kandungan kopimanfaat kopi bagi tubuhtrend ngopi mahasiswa
Previous Post

Lomba Stand Up Comedy Nasional DEMA FISIP Soroti Dinamika Politik Indonesia

Next Post

Fanatisme dalam Celebrity Worship

Riska Ayu Maharani

Related Posts

Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional
Kolom

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

by Redaksi SKM Amanat
4 Juli 2025
0

...

Read moreDetails
Media Berdarah, Peran Jurnalis, Risiko Jurnalis, Intimidasi Pers, Kebebasan Pers

Media Berdarah di Tangan Pemerintah

31 Mei 2025
Mahasiswa Bergerak, Gerakan Mahasiswa, Represivitas Militer, ABRI, Politik Orde Baru

Mahasiswa Bergerak, Militer Menembak

21 April 2025
Kemajuan AI, Dampak Kemajuan AI, Dampak Negatif AI, Dampak Positif AI, Dampak Penggunaan AI

Kemajuan AI dan Sifat Kritis yang Dipertaruhkan

5 April 2025
Tradisi Takjil, War Takjil, Fenomena War Takjil, Budaya War Takjil, Tradisi Bulan Ramadan

Tradisi Takjil di Lingkar Sosial

6 Maret 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Prodi Baru UIN Walisongo, Prodi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Prodi Baru, Pembukaan Prodi Baru

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

21 Juni 2025
Kasus Pembunuhan, Kasus Iwan Budi, Pembunuhan Anggota PNS, Iwan Budi, AJI Semarang

Hampir Genap Tiga Tahun, Kasus Pembunuhan Anggota PNS Iwan Budi Belum Ada Titik Terang

3 Juli 2025
SEMA UIN Walisongo, DPRD Kota Semarang, Audiensi DPRD, Kota Semarang, Suharsono

SEMA UIN Walisongo Adakan Audiensi ke DPRD Kota Semarang, Bahas Kemiskinan hingga Hukum

6 Juli 2025
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend