• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, 27 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Black Death, Pemusnah Manusia di Masa Lalu

Angka kematian Black Death ini di antara 75-200 juta jiwa atau sepertiga hingga dua pertiga populasi punduduk eropa.

Shokhiful Fikri by Shokhiful Fikri
3 tahun ago
in Artikel
0

 

black death pandemic
Sumber Ilustrasi: Historic UK

Jauh sebelum kita mengenal Covid-19 atau Virus Corona, dunia khususnya Eropa pernah dilanda pandemic penyakit yang luar biasa mematikan pada pertengahan abad 14. Bahkan Covid-19 masih kalah mengerikan daripada penyakit satu ini. Karena saat itu perkembangan dunia kedokteran masih belum maju seperti saat ini, penyakit ini tidak bisa dibendung penyebarannya dan hampir tidak bisa diobati.

Penyakit ini dinamakan Black Death karena pada penderitanya terdapat benjolan hitam yang berasal dari pembengakakan darah. Benjolan ini ada yang seukuran telur hingga sebesar buah apel. Penderitanya akan merasakan sakit yang luar biasa, dan jika tidak ditangani selama jangka waktu seminggu, maka penderitanya sangat besar kemungkinannya untuk mati.

Angka kematian Black Death ini di antara 75-200 juta jiwa atau sepertiga hingga dua pertiga populasi punduduk eropa. Angka itu lebih besar daripada korban perang terbesar sepanjang sejarah yaitu PD II yang korbannya hanya sekitar 62 juta jiwa. Oleh karenanya, benua Eropa menjadi daratan paling menyedihkan pada jamannya, bahkan ada yang mengatakan bahwa benua Eropa seperti tanah tak bertuan karena ditinggal mati penduduknya.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Yersinia Pestis yang dibawa oleh lalat dan kemudian disebarkan oleh tikus. Buruknya saluran sanitasi menjadi penyebab utama mudahnya penyebaran penyakit ini.

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Cara penanganannya saat itu pun juga terbilang aneh. Dokter akan memberikan topeng khusus yang memiliki moncong dihidung yang berbentuk semacam paruh burung untuk mencegah penyebarannya. Fungsi moncong pada topeng itu adalah untuk menaruh lavender untuk bebauan. Pastinya hal semacam itu tidaklah berfungsi untuk mengatasi Black Death.

Maklum, pada saat itu daratan yang kini dijuluki Benua biru tersebut, masih mengalami masa kegelapan. Sarana dan prasarana disana masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. sama halnya dengan perkembangan ilmu dan teknolgi kedokteran, Benua Eropa tidak bisa melakukan lebih selain berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi Black Death.

Sebenarnya, penyakit ini tidak hanya mewabah di benua eropa, akan tetapi hampir di seluruh dunia juga mengalaminya. Black Death ini tersebar sampai Afrika, Asia, dan bahkan hingga kawasan asia tenggara termasuk Indonesia. Mesir bahkan kehilangan hingga 40 persen dari penduduknya karena dampak penyakit ini.

Walaupun status pandeminya hanya berlangsung sekitar 4 tahun, akan tetapi Black Death ini masih menjadi penyakit yang mematikan sampai sekarang. Pada akhir tahun 2019 sebelum merebaknya Virus corona, China mencatatkan dua kasus pandemi tersebut.

Penulis: Muhamad Shokhiful Fikri

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: black deathCovid-19uin walisongowabah dunia
Previous Post

Terima Aduan Mahasiswa, WD I FDK Beri Imbauan Kepada Dosen

Next Post

Tindak Lanjuti Penyebaran Covid-19, UIN Walisongo Keluarkan Kebijakan Akademik Baru

Shokhiful Fikri

Shokhiful Fikri

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend