
Amanat.id – Mengangkat tema Trend Vonis Tindak Pidana Korupsi di Jawa Tengah 2018, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Walisongo Semarang mengadakan Seminar Nasional dan Publikasi, Selasa (9/4/2019).
Acara yang berlangsung di Auditorium II kampus 3 tersebut, turut mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil ketua Komisi Pembernts Korupsi (KPK) RI Laode Muhammad Syarif, dan salah satu anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Easter dan beberapa tokoh lain.
Namun sayangnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhalangan untuk hadir pada acara ini, kemudian diwakilkan.
Perwakilan Gubernur Jawa Tengah Hendri Santoso dalam pidatonya menekankan pentingnya pemberantasan korupsi. Menurutnya, koruptor muncul karena kurangnya pendidikan anti korupsi.
”Yang paling penting adalah pendidikan anti korupsi dan pemberantasan korupsi, agar tidak muncul aktot-aktor koruptor baru,” ucapnya.
Ia menambahkan generasi penerus bangsa harus memperoleh pendidikan anti korupsi sejak dini agar terhindar dari perilaku korupsi.
Menurutnya, KPK juga sudah mencanangkan mata pelajaran dan mata kuliah pendidikan anti korupsi mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
”KPK sudah membicarakan mata pelajaran atau mata kuliah anti korupsi, dengan Menristekdikti, Kemenag dan menteri sosial budaya,” katanya.
Wakil Ketua KPK RI Laode Muhammad Syarif juga mengingatkan kepada mahasiswa UIN Walisongo untuk tidak melakukan korupsi dalam bentuk apapun.
”Mulailah untuk tidak korupsi pada diri sendiri dan hal sekecil apapun seperti tidak mencontek,” tegas Laode.
Reporter: Ramadhani Sri Wahyuni
Editor: Agus Salim I.