gambar: dok. internet |
bila sampai batin ini
bila sampai batin ini padamu,
terimalah ia sebagai kanak-kanak
yang rindu dekapan ibu.
sebab, cinta adalah anak kecil yang nakal
yang melarikan diri dari semua orang tua.
lalu malam akan menurunkan segala
yang dimilikinya
mengembarakanmu pada mimpi masa kanak
pada sebuauh negeri-negeri jauh
yang kau kenal sebagai legenda.
seperti denyut matamu, Nun
cintaku tak pernah selesai.
Semarang, 2017.
pahlawan pasir
kancil adalah sasakala
konon dialah hewan kecil cerdik dalam cerita rakyat
siapa tak mengenalnya, yang kerap lepas dari
pemangsa
dimana dia tinggal?
dimana dia bersembunyi?
salim, si kancil yang mati terkapar penuh luka
di leher
di kepala
di badan
membekas sabetan gergaji, dan kayu balok
sekujur tubuh memar, ditindih dengan batu
pasir dengan darah menyatu, jadi satu.
mengalir darahnya
di jalan-jalan
di spanduk-spanduk
di pertunjukan-pertunjukan
membangkitkan ingatan
perjuangan
maka sekali lagi
aku menyebut,
“kaulah, pahlawan pasir.”
Semarang, 2015.
HASAN TAROWAN, penyair muda kelahiran Sumenep 13 pebruari 1995. Antologi puisi tunggalnya “orang mabuk di negeri mahapetry” (2016) dan antologi bersama “sajak anak negeri” (2017). Aktif di komunitas Soeket Teki dan pengelola Komunitas sastra Silang Pertemuan Semarang. Pemilik cita-cita sederhana dan sepele: bangun pagi.