Amanat.id- Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menggelar wisuda ke-80 secara offline di Auditorium II Kampus 3. Selasa-Rabu (8-9/06/2021).
Dalam wisuda kali ini, UIN Walisongo resmi melepas 436 wisudawan yang terdiri dari 20 magister, 408 sarjana dan dan 8 orang doktor.
Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq di awal sambutanya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan orang tua wali yang sudah mengantarkan putra putrinya di wisuda dalam masa yang sulit ini.
Ia juga menyampaikan bahwa pada saat yang sulit ini, dirinya mengajak mahasiswa untuk melihat dari sisi terangnya dengan melakukan perubahan.
“Lihatlah Pandemi covid ini dari sisi yg cerah, kesehatan tidak hanya nikmat bagi kita, tapi juga ada tangung jawab bagi kita semuanya untuk menjaga kesehatan ini dengan berkarya”, tambahnya.
Guna memotivasi mahasiswa, Imam lantas mengisahkan kisah Sunan Kalijogo dan Ki Ageng Selo yang bisa menangkap petir. Dalam penuturannya, ada tiga pelajaran penting yang bisa diambil dari kisah tersebut.
“Pertama kita harus seperti pacul, melakukan perbaikan terhadap sesuatu yang muncul direspon dengan cepat dengan rasa, naluri, hati dan rasio dalam melakukan inovasi yang luar biasa”, jelasnya.
Kemudian Imam melanjutkan dengan makna hidup yang kedua dari arti Obahing Awak. Menurutnya, kita harus menggerakkan badan untuk dapat mengembangkan dan membuat inovasi demi suatu perubahan.
Tak lupa, pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo tersebut juga menyampaikan peran penting adanya doa dan ikhtiar dalam tindakan yang hendak kita lakukan.
“Setiap kali ikhtiar ikutkanlah dengan doa, kemudian pasrahkanlah ikhtiarmu kepada Allah agar selalu mendapatkan yang terbaik, karena hanya Allah yang dapat mengatur jagat raya ini,” sambungnya.
Di akhir sambutan, Imam berpesan kepada mahasiswa untuk jangan pernah berhenti dalam belajar.
“Lanjutkan semangatmu dengan kuliah S2. Kalau tidak kuliah, lanjutkan semangatmu dengan kegiatan yang konkrit dan kalau tidak konkrit maka segera merapat ke rumah mertua”, tutup imam.
Reporter: Erlita Mirdza
Editor: Shafril Hidayat