Amanat.id- Mahasiswa Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (Fisip), Mukhammad Akhmad Najich Alfayn, berhasil meraih juara II lomba pidato Bahasa Arab tingkat nasional. Dalam acara bertajuk “Semarak Apresiasi Khazanah Arab (Sahara)” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Univesitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung DJati Bandung, Rabu (13/3/2019).
Saat diwawancarain Amanat.id, mahasiswa yang akrab disapa Alfayn itu membagikan pengalamannya mengikuti lomba tersebut.
Dalam ceritanya mahasiswa yang akrab disapa Alfayn itu mengaku awalnya ragu mengikuti perlombaan tersebut, apalagi ia bukan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Tapi setelah meyakinkan diri, pada detik-detik terakhir pendaftaran ia memantapkan tekadnya untuk mengikuti lomba tersebut.
Bagi Alfayn perbedaan itu yang menjadikan dirinya punya tekad, dan ia berprinsip, “Kalau tidak bisa jadi yang terbaik, jadilah yang terbeda, maka engkau akan mendapatkan keunggulan dari sesuatu yg beda”.
Saat ditanyai tentang persiapan, Mahasiswa lulusan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran 3 Klaten itu mengatakan bahwa ia memang sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Arab lagi.
“Setelah dapat juara dua di perlombaan Nafilah dulu, saya punya hujjah ikut lomba tingkat nasional, jadi saya terus berlatih dan mengembangkan materi yang pernah saya gunakan,” paparnya.
Meski di awal sudah memupuk keyakinan, Alfayn mengaku kembali merasa pesimis setelah mengamati peserta lain yang juga berkompeten. Setelah mendapat giliran ia pun memutuskan untuk pulang dan tidak menunggu pengumuman pemenang.
“Pengumumannya lama, dua hari setelah lomba, jadi saya pulang dulu. Keesokan harinya setelah sampai rumah dapat kabar juara dua, Senang banget,” lanjutnya dengan ekspresi mata berbinar.
Karena tidak hadir pada penyerahan kejuaraan lanjut Alfayn, piala dititipkan ke temannya yang mewakili UKM Nafilah di lomba tersebut.
Saat pialanya sudah tiba, ia bertemu dengan Dekan Muhyar Fanani dan Dekan III Ghufron Ajib, ia mendapat ucapan selamat dan mendapat kabar, nantinya ada penggantian uang transport dari pihak fakultas.
“Bapak Muhyar Fanani dan Bapak Ghufron Ajib mengucapkan selamat dan bilang nanti ada penggatian uang transport,”
Keberangkatan Alfayn ke UIN Sunan Gunung Djati yang mendadak, membuatnya tidak sempat lapor ke Fakultas. Ia pun menyadari jika tidak mendapat tunjangan dari kampus.
Dalam wawancaranya mahasiswa yang saat ini duduk di semester empat itu merasa bahwa perjuangannya mengikuti lomba tersebut tidaklah mudah. Alfayn mengurus administrasi sendiri, terkendala izin orang tua, dan transportasi.
“Saya di sana menginap di masjid dekat UIN Sunan Gunung Jati, tapi tidak apa-apa, itung-itung mencari berkah,” tutupnya.
Reporter: Savira Sayyidatina Fathna
Editor: Liviana