Amanat.id– Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berencana menjadikan Planetarium sebagai destinasi wisata religi yang ditujukan untuk umum. Diketahui bahwa pembukaan rencana tersebut akan dilakukan pasca Idulfitri tahun ini.
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufik mengatakan perencanaan tersebut telah dilakukan berbagai persiapan dan tengah menanti momen yang tepat untuk mengekspos ke publik.
“Masih menunggu beberapa aspek. Terutama dari Pemkot Semarang dan Gubernur Jawa Tengah yang mendukung planetarium dijadikan destinasi wisata religi di Kota Semarang dan Jateng ini,” katanya.
Ia menjelaskan meskipun nantinya dibuka untuk umum, namun tidak setiap saat akan dibuka. Melainkan dalam pelaksanaannya, akan ada penjadwalan terkait hari dan jam sesuai dengan tiket yang tersedia.
“Untuk waktu dan harinya, memang akan kami jadwalkan layaknya nonton film. Supaya orang bisa memilih sesuai kemauannya,” ucapnya.
Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam menjelaskan keberadaan planetarium di UIN Walisongo yang sebagai tempat penelitian dan edukasi, kini menjadi magnet eduwisata tersendiri di universitas.
“Adanya planetarium ini menjadi magnet eduwisata yang luar biasa di universitas, sebagai satu-satunya universitas yang memiliki planetarium. Dari delapan planetarium yang ada di Indonesia, yang dikelola universitas hanya dua, termasuk UIN Walisongo,” jelasnya saat diwawancarai Amanat.id di gedung planetarium UIN Walisongo, Rabu (06/04/2022).
Ia menambahkan, Planetarium UIN Walisongo juga memiliki potensi besar terhadap segmentasi pasar, terutama di daerah Jawa Tengah.
“Apalagi kita ini segmentasi pasarnya sangat potensial, terutama fakta bahwa ini (planetarium) menjadi satu-satunya yang ada di Jawa Tengah. Ada satu di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Taman Pintar itupun skalanya kecil,” tambahnya.
Mengenai pangsa pasar dari eduwisata planetarium ini, ia mengatakan tidak hanya terbatas pada lingkup mahasiswa. Namun juga tertuju secara luas, termasuk anak-anak.
“Secara spesifik, pangsa pasar kami bukan cuma mahasiswa. Tapi, kategorinya ada anak, pelajar, maupun umum, kalo umum ya mahasiswa. Dan nantinya untuk anak-anak juga menyesuaikan ada film khususnya, tapi baru satu, film gerhana,” katanya.
Ahmad menuturkan bahwa layanan planetarium yang akan disajikan kepada publik ke depannya, di antaranya wisata religi berupa edu-astronomi dengan menghadirkan film-film dokumenter bertemakan astronomi serta simulasi mengenai penjelasan fenomena alam dengan sensasi experiencing di ruang planetarium.
“Nantinya, ini (planetarium) akan menyajikan edu-astronomi yang dibalut dengan persoalan religi melalui film-film dokumenter yang bertemakan astronomi, mengedukasi khalayak tentang astronomi. Tujuannya ya, agar lebih paham tentang astronomi,” tuturnya.
Terkait fasilitas yang akan disediakan ke publik, dirinya menyebutkan, di antaranya wahana planetarium, observatorium, public space, dan ruang teatrikal.
“Seperti yang tadi sempat saya singgung, fasilitas yang ada di sini (planetarium) nantinya ya wahana planetarium itu sendiri, ruang observatorium, ruang publik, dan ruang teatrikal bagi yang ingin mengadakan acara tertentu,” pungkasnya.
Reporter: Eva Salsabila Azzahra