Amanat.id – UIN Walisongo selenggarakan acara Ulama Goes To Campus dengan tema “Beragama Melalui Media Sosial.” di Auditorium I Kampus I UIN Walisongo, Kamis (04/04/2019).
Ulama Goes To Campus tersebut merupakan salah satu rangkaan acara Dies Natalies UIN ke-49 yang dikemas dengan konsep Talk Show bersama rektor UIN Walisongo, Muhibbin dan ketua dewan pertimbangan MUI Jawa Tengah, Ali Mufiz.
Sekitar pukul 9.00 peserta mulai mengisi kursi-kursi audit. Mereka mengenakan jas almamater kampus. Acara tersebut bekerja sama dengan TVKU, MUI dan MAJTV.
Dalam Talk Show tersebut, Ali Mufiz berbicara mengenai bagaimana cara beragama melalui media sosial. Ia menceritakan bahwa ia pernah ditanya oleh seorang siswa SD mengenai kesalahan yang diperbuat oleh manusia hingga ia diturukan dari surge ke Bumi.
Menurut penjelasan Ali, manusia diturunkan ke Bumi karena kesalahan Nabi Adam yang memakan buah Kuldi, namun sebenarnya bukan itu esensinya. Manusia diturunkan ke Bumi karena ditantang untuk melakukan kebaikan. Begitupun dengan bermedia sosial.
“Bermedia sosial bisa diisi dengan nilai dakwah yang santun, untuk mengajak masyarakat melakukan kebaikan dan menciptakan membuat suasan lebih tenang,” tambahnya.
Ia juga meresahkan bermedia sosial hari ini yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik yang tersebar bebas. Menurutnya media sosial seakan menjadi agama baru. Apa yang hadir di dalamnya akan segera diyakini oleh pembaca. Sehingga, kiranya pembaca perlu memilahan informasi dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI), Tri Adi Nurhadi bertanya mengenai keterlibatan MUI dalam menjamin keberlangsungan warga milenial yang bebas dalam bermedia sosial. Menurut Ali, tidak ada pengawasan langsung kepada masyarakat dalam bermedia sosial ataupun tim Cyber namun hanya ada pengaturan dengan memberikan pesan-pesan moral kepada masyarakat
“Tontonan menjadi tuntunan, generasi kita itu dibentuk oleh media sosial” kutipan mahasiswa siswa semester delapan itu ketika ditemui, yang juga menyampaikan
Dalam kesempatan tersebut, Adi juga berharap agar semua pihak dapat ikut mengontrol, mengawasi dan memfikirkan dampak dalam bermedia sosial.
Reporter: Umar Said
Editor: Wiwid Saktia