Amanat.id – Selektif dalam bermedia sosial sangatlah penting. Begitupun dengan bermedia dalam hal agama. TVKU bekerja sama dengan MAJTV dan MUI menggelar acara Ulama Goes To Campus dengan mengusung tema “Beragama Melalui Media Sosial” yang berlangsung di Auditorium I lantai 1 UIN Walisongo, Kamis (04/04/2019).
Dalam acara tersebut, mantan Gubernur Jawa Tengah, Ali Mufiz menjelaskan cara untuk mengetahui kebenaran agama dalam media. Dia mengatakan bahwa dalam menanggapi sebuah informasi di media haruslah selektif. Baik dari sisi yang membuat informasi mapaun kontennya.
“Yang pertama yaitu kita harus selektif di dalam membaca informasi. Yang pertama dapat dilihat dari sisi siapa yang membuat dan yang kedua yaitu sisi konten. Tentu memerlukan usaha yang sunguh-sungguh untuk melihat apakah ini benar atau tidak. Jika ada kalimat ditulis berdasarkan pemikiran atau nasehat, kita lihat siapa yang mengatakannya,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa, jika terdapat dai yang saling hujat, cara yang paling mudah adalah tidak mendengarkan dan mampu bersikap kritis serta selektif.
“Jika ada pendakwah yang menghujat satu sama lain, cara yang paling simpel adalah tidak didengarkan dan kita harus bersikap kritis dan selektif,” tambahnya.
Sementara menurut Rektor UIN Walisongo, Muhibbin dalam sambutannya mengatakan bahwa media sosial sendiri bisa menjadi anugerah dan musibah. Semua kembali pada sifat dari seseorang yang memanfaatkan teknologi tersebut.
“Media sosial itu bisa jadi anugerah bisa jadi musibah. Tinggal sifat dari masing-masing penggunanya. Karena teknologi itu kan sesungguhnya netral. Yang menggunakan itu baik maka akan menjadi baik, yang menggunakan tidak baik maka akan berdampak tidak baik,” kata Muhibbin.
Menurutnya, jika media sosial digunakan untuk hal-hal yang baik, maka akan berdampak baik pula. Apalagi jika disertai sumber yang jelas dan bisa dicek kebenarannya.
“Kita harus selektif dalam menggunakan media sosial, jika media sosial digunakan untuk hal-hal yang baik maka akan berdampak baik pula,” katanya.
Reporter : Nafiatul Ulum
Editor : Afifah Kamaliyah