Skmamanat.com – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) menggelar acara Seminar dan Pelatihan Pupuk Kompos, Kamis (6/4). Acara yang berlangsung di Laboratorium Dakwah (Labda) tersebut merupakan program perdana HMJ dari Departemen Kesehatan Lingkungan periode 2017.
“Seminar perdana ini dimaksudkan agar mahasiswa PMI memiliki keterampilan yang nantinya bisa disalurkan kepada masyarakat,” ungkap Ahmad Sirojuddin selaku ketua HMJ.
Tak cukup dalam seminar, mahasiswa PMI langsung mepraktikkan cara pembuatan pupuk kompos menggunakan mesin pencacah sampah. Hal itu dibuktikan antusias para peserta yang ikut membantu proses pencacahan sampah.
Fajar, misalnya, mahasiswa PMI semester 4 ini mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos tersebut. Menurutnya, pelatihan kali ini mampu menambah wawasan dan bekal diri ketika nanti sudah terjun ke masyarakat.
Narasumber pelatihan pupuk kompos, Wisanggeni Damar Panuluh, menuturkan bahwa kita dapat mengubah sampah menjadi rupiah. Ia juga menerangkan mengenai keadaan lingkungan di kota Semarang yang kurang bisa memanfaatkan sampah.
“Lihat saja di Banjarkanal, banyak sampah yang terabaikan begitu sajadi sepanjang sungai,” ia mencontohkan.
Pria kelahiran Ungaran itu menjelaskan cara pembuatan pupuk kompos, diantaranya, harus pilih daun yang sudah benar-benar kering. Kemudian, masukkan sampah yang kering ke dalam mesin pencacah.Ia menambahkan, sebelum proses pencacahan, siapkan air yang telah dicampuri dengan cairan bakteri (Em 4).
Sesudah itu, lanjut Wisanggeni, larutan yang mengandung bakteri tersebut dipercikkan pada sampah yang sudah dicacah. Lalu, didiamkan sehari hingga sampah itu kembali kering.
“Dengan cara ini, masyarakat atau pelajar mampu memilah, mengumpulkan dan mengolah sampah yang masih bisa digunakan,” ungkapnya.
Reporter : Nurul Eka Wahyu H.
Editor : M. Ulul Albab