![]() |
Ilustrasi kelelahan di siang hari saat berpuasa (skmamanat/MS Najib) |
Skmamanat.com – Puasa Ramadaan mewajibkan umat muslim untuk menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam. Biasanya, puasa menjadikan alasan beberapa orang lesu dan tidak semangat dalam menjalankan aktifitas. Namun, rutinitas sehari-hari menuntut setiap orang tetap bugar meskipun berpuasa.
Menjaga kebugaran tubuh saat berpuasa berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut diungkapkan oleh Dwi Hartanti, Dosen Jurusan Gizi UIN Walisongo saat ditemui skmamanat.com di kantornya, Kamis (1/6/2017).
“Jumlah kalori dan zat gizi yang dikonsumsi tubuh saat puasa harus sama dengan pada saat tidak berpuasa,” ungkapnya.
Hal tersebut dapat disisasti dengan mengatur menu makanan dan jadwal makan.
“Kita bisa atur jam makan setelah magrib, setelah tarawih, dan saat sahur,” ujar dosen muda ini.
Saat magrib, awali berbuka puasa dengan minuman manis, setelah itu diikuti dengan makanan kecil. Makanan dalam porsi besar bisa disantap setelah selang waktu 10-15 menit. Jika, berbuka langsung dengan porsi besar, akan menganggu saluran pencernaan dan energi tubuh akan terbebani.
Setelah tarawih juga dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan porsi kecil untuk menggantii kalori yang hilang saat berpuasa.
Saat sahur menu yang baik dengan komposisi seimbang antara karbohidrat, lauk, perbanyak sayur dan buah.
“Kenapa harus sayur dan buah, karena sayur dan buah itu mengenyangkan dan seratnya banyak, sehingga perut kita lebih kenyang lebih lama saat berpuasa,” tuturnya. Justru ketika hanya makan karbohidrat dan lauk malah akan membuat tubuh mudah lemas.
Selain itu, Hartanti menambahkan, agar tubuh tetap fit saat puasa, konsumsi cairan sebanyak dua liter setiap hari juga harus terpenuhi.
Repoter: Atika Ishmatul Ummah
Editor: M. Syafiun Najib