Amanat.id- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) merayakan puncak Harlah ke-16 di halaman Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub Kampus 3, Kamis (16/5/2024).
Bertema “Ikatan Inovasi: Merayakan Keberhasilan dalam Membentuk Saintis Muda untuk Berpikir Kreatif dan Berinovatif Tinggi di Dunia Kimia” kegiatan tersebut dimeriahkan dengan berbagai perlombaan dan bazar yang mengusung tema Green Chemistry.
Salah satu penjual, Lintang Safriana Nur mengatakan bahwa masih banyak penjual yang tidak menerapkan Green Chemistry.
“Tidak 100 persen penjual menerapkan sistem Bazar Green Chemistry,” terang mahasiswa Kimia tersebut.
Pasalnya, tambah Lintang, masih banyak penjual yang menggunakan plastik dan tidak menjaga kebersihan.
“Beberapa penjual menggunakan kemasan plastik, kebersihan stand juga masih kurang,” ungkapnya.
Lintang juga mengeluhkan stand bazar yang kurang nyaman karena terkena panas.
“Tempatnya kurang luas, sebagian tempat ada yang kepanasan membuat penjual dan pembeli kurang nyaman,” jelasnya.
Kedepannya, sambung Lintang, persiapan fasilitas dan ketegasan peraturan harus ditekankan.
“Terkait fasilitas itu harapannya bisa dipersiapkan lebih matang lagi, ketegasan dalam peraturan juga lebih ditekankan,” ucapnya.
Mahasiswa Kimia lainnya, Ridho Ilham Pamungkas mengatakan bahwa acara yang berlangsung meriah membuat dagangannya laku.
“Acaranya rame, seru juga dagangannya jadi laku,” tuturnya.
Hanya saja, Ridho menyayangkan tempat bazar yang kurang sesuai.
“Tempat bazarnya kurang proper dan kurang luas aja,” akunya.
Sama halnya dengan Ridho, Kurnia Laily Muna mengaku bahwa di bazar cukup berdesakan.
“Penataan meja di bazar itu kurang luas jadi berdesakan,” terang Mahasiswa Kimia tersebut.
Kurnia menyarankan agar satu meja diberikan untuk satu kelas.
“Menurutku, satu meja itu untuk satu kelas agar tidak bergerombol,” terangnya.
Ketua HMJ Kimia UIN Walisongo, Syadad Choirul Aziz menjelaskan konsep Green Chemistry pada kegiatan bazar.
“Di bazar kali ini kami mengusung tema Green Chemistry, di mana inovasi pembuatan produk sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah yang banyak,” terangnya.
Lanjutnya, bentuk Green Chemistry diantara nya ialah dari pemilihan bahan alami untuk produk dan mengganti penggunaan plastik.
“Dari produk itu harus menggunakan bahan alami untuk mengurangi bahan kimia, sementara penggunaan plastik juga diganti dengan bahan lain,” tambahnya.
Dirinya juga menjelaskan terkait konsep tata letak bazar.
“Ada juga penataan itu sudah dikonsep oleh panitia, yang mana tenda bazar diapit oleh lokasi perlombaan,” jelasnya.
Hal ini, sambung Syadad, agar mahasiswa lebih dekat dengan bazar dan antisipasi dari panas.
“Diletakan di sana agar mahasiswa yang ingin ke bazar itu lebih dekat dan kenapa letaknya di pojok, itu sebagai antisipasi agar tidak kepanasan,” tambahnya.
Menanggapi permasalahan tata letak bazar yang kurang luas, Syadad mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kendala yang tidak diketahui.
“Untuk itu, kendala tidak ada yang tahu, hal ini juga jadi masukan untuk kita,” ucapnya.
Dirinya kemudian berharap agar ada output yang dikeluarkan dari kegiatan harlah.
“Setelah mengikuti harlah harapannya ada output yang dihasilkan oleh mahasiswa terutama dalam lingkup kimia,” tutupnya.
Reporter: Eka R.