
Dunia maya belakangan ini sedang diramaikan dengan munculnya istilah flexing yang marak dilakukan oleh masyarakat. Terutama para artis, youtuber, selebgram, dan para influencer dari berbagai platform seolah mereka berlomba-lomba mengunggah konten untuk menunjukkan kekayaan, pencapaian, atau bahkan relationship goals. Masyarakat kemudian menjuluki mereka dengan sebutan “crazy rich”.
Flexing adalah kondisi ketika seseorang dengan bangga dan tanpa rasa bersalah secara gamblang memamerkan harta kekayaan di media sosial. Cambridge Dictionary mengartikan flexing sebagai perilaku menunjukkan sesuatu kepemilikan atau pencapaian dengan cara yang membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Ada beberapa penyebab seseorang memamerkan kekayaan di media sosial. Pertama, mengira orang lain terkesan dengan pencapaian mereka. Kedua, butuh eksistensi diri. Ketiga, kurang empati. Sebab biasanya mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan membuat orang tidak nyaman bahkan merasa terganggu. Dan yang keempat, menutupi perasaan rendah diri. Pelaku flexing perlu melakukan itu karena untuk meyakinkan diri sendiri bahwa mereka baik-baik saja.
Flexing dalam Kacamata Islam
Ditinjau dari kacamata Islam, flexing termasuk perilaku riya‘ dan amat terlarang dilakukan. Seperti yang tertuang dalam surat Luqman (31) ayat 18: “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Quraish Shihab dalam karyanya Tafsir Al Misbah jilid X halaman 111 kemudian menafsirkan ayat tersebut sebagai nasihat terhadap Luqman yang berkaitan dengan akhlak dan sopan santun ketika berinteraksi sesama manusia.
Luqman menasihati anaknya atau siapapun yang ada di muka bumi, agar tidak melakukan penghinaan atau kesombongan. Sebaliknya, Luqman menganjurkan agar selalu menampakkan wajah yang berseri dan rendah hati kepada siapa pun. Mereka yang kerapkali menunjukkan kesombongan dan membanggakan diri sendiri tidak akan mendapatkan limpahan kasih sayang dari Allah SWT. Sebab, bumi yang diciptakan ini untuk semua kalangan manusia, tidak memandang jabatan, kekuatan, apalagi harta kekayaan.
Pada dasarnya, manusia dalam pandangan Allah adalah sama, hanya saja hal yang membedakan adalah tingkat ketakwaan dari diri seseorang. Jika kita melihat dari hakikat penciptaan manusia, sebagai hamba yang senantiasa beribadah dan berguna bagi sesamanya. Maka, tidak wajar jika seseorang menyombongkan dirinya dan merasa lebih unggul dari yang lain.
Bahkan dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah bersabda bahwa Allah mengancam akan menghinakan dan menghilangkan pahala bagi para pelaku flexing.
Ketika hari kiamat telah tiba, maka akan ada suara memanggil: “Di manakah orang yang suka pamer? Di manakah orang yang ikhlas? Berdirilah kalian semua! Tunjukkan amal ibadah kalian, dan ambillah pahala-pahala kalian dari Tuhan kalian semua.”
Penulis: Ridho A.