• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Baca ini Sebelum Cintamu Menjadi Sampah di Hidupmu [Bagian 2]

Mohammad Hasib by Mohammad Hasib
6 tahun ago
in Esai
0

Baca juga

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Gerakan New Left dan Perseteruannya dengan John Lennon

Sumber foto: www.okewow.com

Setelah Erich Fromm memberi pemahaman tentang cinta dan mencintai, ia juga masih menyimpan banyak hal mengenai cinta-cinta yang lain. Masih banyak orang memaknai cinta hanya sebatas rasa suka yang datangnya kebetulan. Tidak merenungkannya terlebih dahulu, dan langsung menyebutnya cinta.

Padahal cinta memiliki unsur yang membentuk rasa cinta. Bukan cinta kanak-kanak. Tapi cinta yang benar-benar cinta. Cinta yang mencintai tanpa mengaharapakan balasan.

Cinta yang matang mempunyai ciri tidak meminta atau mencari untung, tapi memberi, bukan dalam arti berkorban. Dalam sifat memberi, masih dibedakan dalam beberapa karakter yang menjadi parameter kualitas cinta seseorang.

Pertama, karakter dagang yaitu rela memberi, tetapi diimbangi dengan menerima. Memberi tanpa menerima berarti ditipu.

Kedua, karakter non-produktif yaitu berfikir, dengan memberi akan menjadikannya miskin atau merugikan.

Ketiga, karakter produktif yaitu memberi adalah ungkapan paling tinggi dari kemampuan. Menjadi pembuktian bahwa kita mampu dalam memberi.
Jadilah karakter yang produktif, karena hal itu dapat membuktikan kemampuan, kekuatan, kapasitas seseorang dalam hal memberi. Memberi dengan karakter yang seperti ini mampu membangun kepercayaan diri. Memberi tidak harus dengan materi, bisa dengan jasa, tenaga, pengetahuan dan apapun itu asal memberi. Sekali pun itu hanya dengan senyuman.

Unsur cinta

“Cinta itu memberdayakan, bukan memperdayakan.”

Untuk disebut cinta yang memberdayakan, ada unsur-unsur yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Ini penting guna membentuk perasaan cinta.

Pertama, Care (perhatian) yaitu menaruh perhatian yang serius dan mendalam terhadap kehidupan, perkembangan, maju dan mundurnya, baik dan rusaknya, obyek yang dicintainya.

Kedua, Responsibility (tanggung-jawab) yaitu bertanggung jawab atas kemajuan, kebahagiaan dan kesejahteraan obyek yang dicintainya. Tanggung jawab disini bukan berarti melakukan dominasi atau menguasai obyek yang dicintai untuk di-dikte sekehendaknya. Tetapi, lebih berarti turut terlibat dalam kehidupan obyek yang dicintainya dalam rangka kemajuan dan kesejahteraannya.

Ketiga, Respect (hormat), maksudnya menghargai obyek yang dicintai seperti apa adanya, menerima apa adanya, dan tidak bersikap sekehendak hati terhadap obyek yang dicintainya.

Keempat, Knowledge (pengetahuan), yaitu memahami seluk-beluk obyek yang dicintainya. Apabila obyek yang dicintainya itu manusia, maka harus dipahami kepribadiannya, latar belakang yang membentuknya, maupun kecenderungannya. Juga harus dipahami bahwa kepribadian seseorang itu terus berkembang.

“Cinta berarti berkomitmen pada diri sendiri tanpa jaminan, memberi diri sepenuhnya dengan harapan bahwa cinta akan menghasilkan cinta pada orang yang dicintai. Cinta adalah tindakan iman, dan siapa pun yang memiliki sedikit keyakinan juga memiliki sedikit cinta.” Erich Fromm.

Penulis: M. Hasib

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: apa itu cintacinta sampahEnrich frommesai cinta
Previous Post

Kiai Fadlolan Musyaffa’ Terbitkan Buku Berjudul “Jilbab Yes, Niqob No”

Next Post

Said Aqil Siradj: Warga NU tidak Punya Musuh, yang Mereka Punya adalah Saudara

Mohammad Hasib

Mohammad Hasib

Related Posts

Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry
Esai

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

by Moehammad Alfarizy
18 Juni 2025
0

...

Read more
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
new left, gerakan new left, sejarah new left, gerakan penolakan perang vietnam, chicago 7, john lennon

Gerakan New Left dan Perseteruannya dengan John Lennon

13 Februari 2025
Ekonomi Hijau, Pengembangan Ekonomi Hijau, Manfaat ekonomi hijau, Ekonomi Hijau Indonesia, Green Economy

Raih Keseimbangan dengan Ekonomi Hijau

27 Januari 2025
Ilustrasi seseorang menemukan makna kehidupan (istockphoto.com)

Alegori Kehidupan yang Absurd

8 Januari 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Saksi Ruang Keluarga, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Saksi Ruang Keluarga

22 Juni 2025
ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

29 Juni 2025
Pendidikan Barak Militer, Kontroversi Pendidikan Barak, KDM, Guru Besar UIN Walisongo, Raharjo

Tuai Pro Kontra, Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo Tanggapi Program Pendidikan Barak Militer KDM

21 Juni 2025
Kasus Pembunuhan, Kasus Iwan Budi, Pembunuhan Anggota PNS, Iwan Budi, AJI Semarang

Hampir Genap Tiga Tahun, Kasus Pembunuhan Anggota PNS Iwan Budi Belum Ada Titik Terang

3 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend