Skmamanat.com – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (Fuhum) adakan Seminar Nasional dan Pameran Seni Rupa dalam rangka Launching Program Studi (Prodi) Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI), Kamis (03/05/2018).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung O lantai III itu mengusung tema “Peran Ilmu Seni dan Arsitektur Islam dalam Membangun Peradaban Indonesia”.
Guru Besar Sejarah dan Teori Arsitektur Undip, Totok Roesmanto, salah satu pembicara acara tersebut menjelaskan perletakan saka guru pada Masjid Demak terkait dengan posisi pondasinya yang berjenjang menunjukkan derajat kedudukan.
Dikatakan, saka guru Timur Laut didedikasikan sebagai Sunan Kalijaga, saka guru Barat Laut dimaknai sebagai Sunan Bonang yang menjadi guru pertama Sunan Kalijaga.
Sedangkan, saka guru Barat Daya ibarat Sunan Gunung Jati guru terakhirnya, dan saka guru Tenggara dianalogikan sebagai Sunan Ampel, ayah Sunan Bonang.
“Sunan Kalijaga menerapkan tata krama berarsitektur dalam penempatan saka guru sebagai elemen struktur-konstruksi yang utama,” ungkapnya.
Ia menambahakan, penetapan arah kiblat masjid Agung Demak pernah dilakukan Sunan Kalijaga yang tertulis dalam Babad.
Menurutnya, penentuan sumbu imajiner Timur-Barat masjid sejajar dengan sumbu imajiner Timur-Barat alun-alun adalah pilihan tepat pada masanya untuk menentukan arah kiblat.
Letak masjid, lanjut Totok, ada di sebelah Barat dari alun-alun dengan sumbu imajiner bangunan masjid sejajar atau tegak lurus dengan alun-alun. Penempatan tersebut dikaitkan dengan pola tata letak pusat kota tradisional di Jawa, yang terdiri dari simpang empat.
Sebab, pada masa itu bagian barat tempat yang mimiliki nilai rendah, kemuadian oleh Islam dimanfaatkan menjadi tempat ibadah, kemudian menjadi bernilai tinggi di mata masyarakat.
“Perubahan arah kiblat dapat ditemukan pada pergeseran arah sisi pondasi dari keempat saka guru Masjid Demak,” tuturnya.
Selain Totok Roesmanto, Fuhum juga menghadirkan Guru Besar Antropologi Seni Unnes, Tjetjep Rohendi Rohidi, dan Dekan Fuhum, Mukhsin Jamil sebagai pembicara.
Reporter: Atikah Nur Azzah Fauziyyah
Editor: Riduwan