Dalam sebuah pertemanan kita paham, pasti setiap teman mempunyai sifat atau karakter masing-masing. Hal itu membuat manis pahit dan pedasnya sebuah pertemanan menjadi terasa.Tetapi ketika kita mendapati salah satu sifat jelek mereka, tak perlu untuk menghakiminya. Namun lebih pada upaya untuk memperbaiki. Jika berbicara baik buruknya sifat seseorang, tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya.
Dicontohkan saja tentang sifat baper. Baper bagi sebagian orang selalu diartikan dengan makna yang sempit. Ya, baper adalah bawa perasaan, orang-orang mengartikan cukup sampai disitu saja. Padahal, faktanya orang baper adalah orang yang memang memiliki sensitifitas lebih dari segi emosionalnya.
Tidak hanya itu, sekarang orang-orang selalu mengatakan baper dengan mudah. Misal, “ah kamu mah baperan”, “eh, aku baper banget sama dia” dan lain-lain. Namun tahukah, bahwa orang baperan itu memiliki beberapa karakteristik. Seperti yang dikatakan oleh psikolog UIN Walisongo, Lucky Ade Sessiani dalam diskusi yang diselenggarakan oleh HMJ Psikologi beberapa waktu yang lalu. Lucky mengatakan, orang baperan itu mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya ialah
1. Mempunyai sistem saraf yang sangat peka
2. Mudah terpengaruh pada perasaan orang lain
3. Teliti dan detail
4. Mempunyai kehidupan batin yang kaya atau imajinatif
5. Menyeimbangkan segala hal sebelum beraksi
6. Lambat mengambil keputusan
7. Mudah berprasangka dengan orang lain
8. Mudah merasa bersalah
Delapan karakteristik yang dipaparkan tidak luput dari pemaknaan baper yang lebih mendalam dari sekedar bawa perasaan. Bergaul, bekerja sama dengan orang baperan terkadang merepotkan. Karena mereka sangat sensitif, sehingga tidak jarang mengartikan sendiri segala sesuatu. Padahal belum tentu benar. Namun, tentu saja bergaul dan bekerja sama dengan mereka, tidak selalu merepotkan. Ada hal-hal positif yang bisa diambil dari si baperan, seperti kepekaan mereka dan ketelitiannya.
Penulis: Khalimatus Sadiyah