Amanat.id- Tak terasa 2019 tinggal hitungan jam, esok hari kita akan sampai pada tahun yang baru yaitu 2020. Jika menilik satu tahun ke belakang, tentu sudah banyak sekali perubahan. Di kampus UIN Walisongo contohnya, banyak sekali pembaharuan yang telah terjadi. Kira kira apa saja sih perkembangan UIN Walisongo di tahun 2019?
Berikut Amanat.id telah merangkum kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan UIN Walisongo selama tahun 2019:
1. Akreditasi A
Pada awal bulan Maret 2019, Surat Keputusan (SK) nomor 49/SK/BAN-PT/Akred/PT/III/2019 yang dikeluarkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengumumumkan UIN Walisongo berhasil meraih peringkat akreditasi “A”.
Nah pada hari itu, ramai status whatsapp di semua civitas akadmeika UIN Walisongo, akhirnya UIN Walisongo mendapat akreditasi A. Akreditasi tersebut berlaku hingga 5 Maret 2024.
Baca disini
2. Pembangunan model kantin baru
Kantin baru dengan sebutan foodcourt ini sebenernya adalah renovasi kantin terdahulu, peresmian Foodcourt baru di Kampus 3 digelar saat Peringatan Dies Natalis Ke-49 UIN Walisongo Semarang, pada Senin, 25 Maret 2019.
Imam Taufiq yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Rektor II mengatakan, pembangunan foodcourt baru didasari karena peningkatan pelayanan dikarenakan Jumlah Mahasiswa UIN Walisongo dari tahun ke tahun yan g terus meningkat, sehingga penambahan fasilitas menjadi faktor penting yang segera mungkin dilakukan.
Berbeda dari yang dulu, model pembayaran Foodcourt baru ini agak berbeda dengan kantin biasanya.
Lebih lengkapnya disini
3. Problematika TOEFL IMKA
Masalah Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar Kafaah Al ‘arabiyah (IMKA) memang tak ada habisnya pada tahun 2019. Bagaimana tidak, pada setiap tanggal 26, mahasiswa selalu merasa kecewa akibat tidak mendapat kelas.
Berbagai tuntutan dilayangkan, demo pada bulan ramadhan juga tak urung dilaksanakan. Akhirnya buntut panjang TOEFL IMKA menghasilkan beberapa kesepakatan.
Pertama, pada Kamis 9 Mei 2019 akan ada penambahan SDM untuk PPB (Pusat Pengembangan Bahasa) sejumlah 9 orang.
Kedua, bagi mahasiswa angkatan 2015 (Sekarang Semester 8), angkatan 2014 (Sekarang Semester 10), angkatan 2013 (Sekarang Semester 12) dan angkatan 2012 (Sekarang Semester 14) diberlakukan sistem pendaftaran offline atau manual melalui fakultas masing-masing.
Baca selengkapnya disini
4. Ganti Rektor dan Dekan
Pada bulan April 2019, berita simpang siur pemilihan Rektor baru terus berkembang. Banyak dari mahasiswa yang menanyakan mekanisme pemilihan rektor, alhasil desakan dan gugatan muncul dari mahasiswa untuk menyediakan forum bersama calon rektor.
Akhirnya, diskusi bertajuk “Quo Vadis UIN Walisongo Menuju Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis Unity Of Sciences” digelar dan dihadiri oleh civitas akademika UIN Walisongo dengan narasumber lima calon rektor UIN Walisongo.
Beberapa bulan setelah itu, Imam Taufik resmi menjadi Rektor UIN Walisongo periode 2019-2023 menggantikan Muhibbin, setelah dilantik oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin. Prosesi Pelantikan dilakasanakan di Operation Room Kementiran Agama (Kemenag) RI Jl Lapagan Banteng Barat 3/4 Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Baca disini atau baca Tabloid Amanat edisi 132 Laporan Pendukung Berjudul Rektor Pilihan Menteri
5. Adanya 8 gedung baru
Adanya pembangunan 8 gedung baru merupakan mega pembangunan senilai Rp 338,3 Milliar.
Gedung gedung tersebut adalah Gedung Rektorat dan Pusat Administrasi, Gedung Laboratorium Terintegritas, Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Gedung Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Gedung Gedung Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (Fuhum), dan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), dibangun di belakang Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).
Sementara Gedung Planetarium dibangun di belakang Gedung M FSH, lalu untuk Gedung Perpustakaan terpadu dibangun di sebelah timur Perpustakaan yang saat ini masih digunakan.
Pada Semester Ganjil tahun ajaran 2019 kemarin, beberapa Gedung baru telah digunakan, meski dinilai masih belum siap, namun mau tidak mau Gedung Baru
Untuk lebih jelasnya, baca Tabloid Amanat Edisi 132 Laporan Khusus Berjudul Pembangunan 338,3 M.
6. Wisuda sistem kuota
Wisuda sistem kuota tersebut sebenarnya berawal dari permasalahan wisudawan yang yang tiap tahun semakin bertambah. Namun melihat kapasitas aula yang terbatas, sedangkan jumlah wisudawan banyak, ditambah lagi dengan jumlah undangan orang tua atau wali wisudawan. Otomatis pihak panitia wisuda harus menyediakan tenda dan kursi di luar aula untuk menampung para orang tua atau wali wisudawan.
Dari permasalahan tersebut, lantas muncul dua alternatif solusi yang menjadi pilihan. Pertama, menambah kapasitas aula atau kedua menambah frekuensi pelaksanaan wisuda. Dipilihlah alternatif yang kedua dengan pelaksanaan wisuda dalam satu tahun menjadi empat kali, menggunakan wisuda sistem kuota.
Namun, ketegasan aturan tersebut dalam faktanya hanya menjadi khayalan belaka. Buktinya ada perpanjangan waktu pendaftaran, padahal kuota 600 tersebut telah terpenuhi. Perubahan kebijakan tersebut termaktub dalam surat edaran tembusan rektor dengan Nomor: B-2513/Un.10.0/R.3/PP.00.9/08/2019 yang diterbitkan pada Jumat (2/08/2019).
Akhirnya pada wisuda periode 20 November 2019 lalu, UIN Walisongo tidak menambah kuota wisuda, 600 wisudawan diwisuda dengan lebih khidmat karena semua wali mahasiswa dapat masuk,
Baca selengkapnya disini
7. Menuju Green University
Rektor Imam Taufik akan berlakukan kampus bebas asap rokok. Hal itu diketahui dari berita di laman resmi UIN Walisongo Semarang dengan judul “Menuju Green University Rektor UIN Walisongo akan Berlakukan Aturan Kampus Bebas Asap Rokok,”, pada Jumat (30/08/2019).
Imam Taufik ingin menjadikan UIN Walisongo menjadi Green University dengan memberlakukan aturan kampus bebas rokok bagi para Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa.
Meski aturan tersebut belum turun, namun tidak sedikit tanggapan pro dan kontra dari mahasiswa.
Tidak hanya itu, kini Green Campus jugamulai digalakkan di berbagai fakultas, seperti Jumat Bersih, Bakti Kampus dengan resik resik, penanaman 300 pohon buah, pelarangan memakai sedotan plastik di kantin kampus 2 dan masih banyak lagi.
Baca disini
8. Percepatan kalender akademik
Semester gasal dalam kalender akademik lama dijadwalkan berakhir pada 31 Januari 2020. Namun dalam kebijakan kalender akademik yang baru dipercepat satu bulan, menjadi 31 Desember 2019.
Kebijakan tersebut memepengaruhi beberapa agenda akademik yang telah dijadwalkan. Dari jadwal perkuliahan, UTS, UAS, akhir ujian munaqosyah, hingga registrasi/pembayaran UKT.
Baca selengkapnya disini
Nah, itu tadi berbagai kebijakan baru di UIN Walisongo tahun 2019, tentunya masih banyak perubahan perubahan kecil yang ada di UIN Walisongo. Namun karena keterbatasan redaksi yang tidak dapat menampilkan semuanya.
Reporter: RDP