Amanat.id- Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Seminar Pers dan Bincang Sastra guna menyemarakkan Hari lahir (Harlah) ke-39 di Gedung Teater IsDB Soshum Kampus 3, Kamis (21/9/2023).
Acara yang bertemakan “Realitas Pers: Kebebasan Jurnalisme, Nyata atau Fatamorgana?” tersebut menghadirkan Indonesian Researcher Human Right Watch, Andreas Harsono, Founder Babad.id, Abdul, dan Sastrawan Muhiddin M. Dahlan sebagai pemateri.
Andreas Harsono merasa senang dapat diundang dalam acara Harlah SKM Amanat ke-39.
“Senang, saya dapat diundang dalam ulang tahunnya,” ucapnya.
Ia berharap SKM Amanat dapat terus berkontribusi di dunia jurnalistik dengan menerbitkan karya yang lebih beragam serta memperkuat komunikasi.
“Perlu terbit lebih rutin, lebih banyak, dan memperkuat komunikasi,” tambahnya.
Hal serupa pun disampaikan oleh Abdul Arif. Ia mengatakan, di umur SKM Amanat yang saat ini perlu adanya peningkatan keberagaman karya dan kapasitas anggota.
“Semakin menunjukkan kematangannya dalam kualitas karya dan harus meningkatkan kapasitas skill-nya,” tuturnya.
Muhiddin M. Dahlan juga merasa antusias ketika sastra dimasukkan ke dalam Seminar Pers SKM Amanat.
“Saya kaget ada sastra di seminar ini, apalagi ini dari UIN, masih punya kepedulian dengan sastra. Saya sangat mengapresiasi sekali karena masih memercayai sastra,” ujarnya.
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Athiqoh mengatakan bahwa acara tersebut dapat menambah pengetahuan tentang pers yang tidak ia ketahui sebelumnya.
“Saya bisa menambah wawasan tentang dunia pers, apalagi ada beberapa hal yang sebelumnya saya tidak tahu,” katanya.
Ia juga menikmati pemaparan materi, yang menurutnya sangat mudah dipahami.
“Cukup termotivasi setelah mendengar pemaparan materi yang disampaikan, soalnya enak juga saat menyampaikannya,” tambah Athiqoh.
Menurut Adinda Dhini, tema yang diambil masih menjadi isu hangat di kalangan jurnalis.
“Menurut saya seminar yang diadakan sudah bagus, temanya juga menarik tentang kebebasan pers yang kini masih dipertanyakan,” ujar mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi tersebut.
Ia juga berharap, SKM Amanat semakin menyajikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan serta mencetak jurnalis yang kompeten.
“Semoga Amanat ke depannya dapat menyajikan berita-berita yang dapat dipertanggungjawabkan sekaligus mencetak jurnalis-jurnalis yang berkompeten,” tutupnya.
Reporter: Rizki Gojali
Editor: Revina