Berjuta bintang mengintip
Dari balik malam yang tak mampu tersibak
Indah terpancar memantul pada mata
Cukup terang,
Garis lekungan pada bibirmu tampak anggun
Akan aku kantongi segalanya
“Kemarilah!” Ucapmu
Temani aku, berkelana
Menerobos ruang waktu
berdua
Kau hanya ilusi, Puan
Isak tangismu melengking
Sadarkan aku
Pudar sudah rupamu
berkalang tanah
yang telah tujuh tahun berlalu
Jakarta, Mei 2022
Ridho Alamsyah
Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki