• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, 27 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Alasan Mengapa Pikiran Harus Ditulis di Blog, Bukan di Story WA?

Sigit A.F by Sigit A.F
4 tahun ago
in Esai
0
(dok. Amanat)

Hampir setiap hari saya membuka berbagai media sosial, khususnya Whatsapp (WA). Selain berfungsi sebagai medium komunikasi, lewat WA juga saya mengamati aktivitas dan kondisi kejiwaan sebagian teman saya. Apa yang sedang dia lakukan, rasakan, dan pikirkan. Mungkin teman saya juga melakukan hal yang sama terhadap saya.

Memang, saya sering menulis yang terpikirkan di story WA. Baik mengenai isu sosial, politik, atau agama. Namun, kadang saya merasa kecewa di lain waktu. Apa yang saya tulis tidak bisa saya akses kembali. Ia hanya bertahan selama 24 jam. Hal yang sama juga terjadi kala saya ingin melihat kembali apa yang dituliskan oleh teman saya tempo hari. Padahal, sering saya temui pikiran-pikiran mencerahkan yang dituliskan mereka di story WA. Sirna.

Kita tahu, daya ingat manusia tidak abadi. Karenanya, tulisan berperan untuk mengabadikan apa yang terfikirkan dalam otak manusia. Pramudiya Ananta Toer juga berkata “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Agaknya, ungkapan Pram di atas tidak berlaku bagi para penulis story WA. Dalam hal ini, Facebook, Twietter, dan Instagram, setingkat di atas WA. Pun begitu, ketiga media sosial tersebut memiliki kelemahan. Kita harus terus menyekrolnya ke bawah untuk melihat arsip tulisan kita. Mungkin tidak berat, jika hanya mencari apa yang kita tulis sepekan, atau sebulan yang lalu. Namun bayangkan jika, kita ingin melihat kembali tulisan kita, setahun, dua tahun, atau bahkan lima tahun yang lalu. Tentu begitu menyusahkan.

Dalam hal ini, untuk mengabadikan tulisan tentu medium yang paling tepat adalah di blog. Baik pribadi ataupun milik orang lain. Asalkan kita menginggat kata kunci yang pernah dituliskan saja, kita tetap bisa mengaksesnya di mana pun dan kapan pun, asalkan ada jaringan internet.

Baca juga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Lenyapnya Identitas Kearifan Lokal dalam Arus Modernitas

Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas

Selamat menulis untuk keabadian, bukan sensasi sesaat…..

 

 

  • 2SHARE
  • 0
  • 2
  • 0
  • 0
Tags: kelemahan whatsapppramudiyah ananta toertulisan yang abadi
Previous Post

Bisa Jadi, Orang Emosi-an Bukan Karena Kurang Ngopi, Tapi Kurang Gosip

Next Post

Konsumerisme Gaya Baru Mahasiswa, Selamat Jalan Aktivis

Sigit A.F

Sigit A.F

Gunung, senja, nada, dan kata-kata.

Related Posts

flexing di media sosial
Artikel

Bahaya Flexing di Media Sosial

by Ridho Alamsyah
13 November 2022
0

...

Read more
kearifan lokal

Lenyapnya Identitas Kearifan Lokal dalam Arus Modernitas

25 Oktober 2022
Manusia yang ingin bebas, Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas

Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas

19 September 2022
Ilustrasi warna pelangi yang menjadi ikon LGBT. (Sumber: Pixabay)

Fenomena LGBT di Indonesia

9 September 2022
(Sumber gambar: Pixabay)

Bukan Sekadar Komentar, Mengkritik Film itu Harus Bijak

23 Juni 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend