Mungkin anda sering mendengar kata berpikir positif. Akan tetapi, sebelum membahas lebih lanjut tentang berpikir positif, apakah anda tahu apa yang dinamakan berpikir? Apakah berpikir positif itu mempunyai manfaat bagi kehidupan?
Definisi tentang berpikir positif datang dari Martin Seligman (seorang psikolog). Menurutnya, berpikir positif adalah cara berpikir dengan memiliki pandangan positif tentang hidup. Sedangkan menurut definisi lain, berpikir positif adalah cara berpikir dengan memikirkan yang baik-baik.
Tahukah anda, memiliki kebiasaan berpikir positif ternyata sangat bermanfaat di dalam kehidupan. Dengan berpikir positif, pandangan anda akan lebih terbuka untuk menerima kenyataan hidup. Berpikir positif juga membuat hidup berkembang menjadi lebih baik.
Berpikir positif membuat anda menemukan rasa nyaman, bahagia dan tentram. Dorongan psikologis mampu meningkatkan motivasi anda untuk melakukan suatu tindakan.
Individu yang berpikir positif akan mendapatkan hasil yang positif dan individu yang berpikiran negatif akan mendapatkan hasil negatif (Peale, 2006).
Anda bisa mulai mencoba dari sekarang. Pikirkan sesuatu yang negatif dalam pikiran anda. Misalnya anda merasa tidak mampu menyelesaikan tugas laporan yang diberikan oleh pimpinan. Dengan pikiran yang demikian, anda tidak lagi mau bersinggungan dengan tugas tersebut. Akhirnya tugas itu terbengkalai.
Keinginan untuk menyelesaikan sesuatu yang tidak bisa terpenuhi, dikatakan Victor Frankl dalam buku Pemikiran Tokoh-Tokoh Psikologi disebut sebagai hidup yang tak bermakna. Penghayatan akan hidup tanpa makna mungkin tidak terungkap secara nyata. Akan tetapi, jika hal ini berlangsung secara intensif, berlarut-larut dan tidak diatasi maka akan menyebabkan Neurosis Noogenik.
Neurosis Noogenik merupakan sebuah penyakit psikis yang dapat menghambat prestasi dan penyesuaian diri seseorang. Gejala awal yang ditimbulkan penyakit ini biasanya tampak dalam keluhan seperti mudah bosan, hampa, penuh keputusasaan serta kehilangan minat dan inisiatif terhadap sesuatu.
Sebaliknya jika anda mencoba berpikir positif, bahwa anda akan mampu mengerjakan tugas dengan penuh semangat, anda akan merasa lebih tenang dan ringan.
Selain itu, seseorang yang berpikiran positif akan memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkan potensinya secara penuh.
Islam telah menaruh perhatian besar akan perkembangan berpikir manusia dengan menyerukannya untuk mengamati semua yang ada di langit dan di bumi, mengamati diri sendiri, mengamati semua makhluk-Nya.
Allah SWT pun telah menjelaskan pentingnya proses berpikir positif dalam kehidupan manusia. Anjuran untuk bersikap Khusnudzon (berbaik sangka atau berpikir positif) kepada-Nya telah tertuang dalam firman Allah yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (Q.S Al-Hujurat ayat 12).
Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah juga menjelaskan tentang anjuran untuk berpikir positif. Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk karena sesungguhnya prasangka buruk itu adalah perkataan yang paling bohong,” HR. Muttafaq ‘Alaih.
Positive Thinking is My Life
Dengan menanamkan sikap berpikir positif, anda akan menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam setiap aktivitas yang anda jalani. Segala hal yang ingin anda lakukan sebenarnya sudah ada di dalam otak. Tinggal bagaimana anda merespon apa yang diperintahkan oleh otak anda.
Hanya saja, terkadang anda ragu dengan apa yang anda pikirkan. Padahal selain sebagai pengendali utama tubuh, otak juga bisa bertindak sebagai motivator. Apa yang diperintahkan otak, itulah yang akan terjadi.
Nah, bagaimana caranya agar mampu berpikir secara positif? Anda bisa melakukannya dengan cara terapi gelombang otak.
Dilansir dari terapiotak.com, riset tentang gelombang otak ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1981, hanya saja mulai terbukti pada tahun 1929. Hans Berger, seorang psikiater Jerman berhasil menemukan Electro Encephalograph (EEG) yang bisa digunakan untuk mengukur gelombang listrik yang dihasilkan oleh otak.
Sebenarnya cara yang dilakukan cukup mudah, akan tetapi sering disepelakan oleh kebanyakan orang. Mereka yang tidak bisa berpikir positif akan menganggap ini sebagai sesuatu yang sulit.
Yang harus anda lakukan adalah kuatkan tekat dan keyakinan agar anda mampu memiliki kebiasaan berpikir positif sehingga mampu melihat segala persoalan hidup anda dari sudut pandang positif yang lebih baik.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah