Ahmad Rofiq(tengah) dan Asmaji Muchtar (kanan) dalam acara Seminar Simposium Antropologi Tafsir Al-Quran, Auditorium 1 kampus I UIN Walisongo, Selasa (14/11). |
Skmamanat.com – Seminar Simposium Antropologi Tafsir Al-Quran yang diadakan oleh Fakultas Ushuluddin Program Khusus (FUPK) dalam rangka perayaan Anniversary ke – 12, mengkaji pendekatan manusia terhadap Al-Qur’an, Selasa (14/11).
Bertempat di Auditorium 1 Lantai II kampus I UIN Walisongo, simposium itu menghadirkan pembicara dari Yogyakarta yaitu Asmadji Muchtar dan Ahmad Rofiq.
Asmadji di dalam materinya “Kepengarangan Tafsir Al-Quran dalam Masyarakat Muslim Kontemporer” menerangkan bahwa Al-Quran merupakan kalam Ilahi.
“Apabila ilmu yang terdapat pada Al-Quran dikaji lebih dalam, eksploitasi ilmunya tidak akan pernah habis,” jelas Mufassir Indonesia itu.
Asmadji juga menambahkan, bahwasanya ilmu Al-Quran itu adalah ilmu yang sangat luas.
“Satu Kitab (Al-Quran) bisa menghasilkan banyak buku, karena banyak mufassir yang menuliskan hasil pemikirannya dengan berbagai penelitian mengenai isi Al-Quran,” tambahnya.
Ahmad Musyafiq yang membuka acara seminar itu mengatakan, mengikuti seminar tersebut sangat penting bagi mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Humaniora (FUhum) dan program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) khususnya.
“Seminar ini bisa menambah ilmu pengetahuan yang bersifat internal untuk diri sendiri dan untuk mengetahui cara mengharmoniskan hubungan antar manusia (humanity),” terang Wakil Dekan I FUhum tersebut.
Rifian Tsauri salah satu peserta dari Program Studi Hukum Keluarga Islam, merasa puas karena ia tersadarkan bahwa semua bidang ilmu yang ada di dunia ini sudah tercakup dalam Al-Quran.
“Menurut saya mengikuti seminar ini seru, di acara ini saya bisa mengetahui perkembangan ilmu Al-Quran dan bisa memberikan motivasi untuk menjadi mufassir yang bermanfaat di masyarakat, ” ungkapnya.
Reporter : Atikah Nur Azzah Fauziyyah (Kru Magang SKM Amanat)
Editor : Rima Dian Pramesti