Amanat.id- Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan Investor Gathering dengan tema “Economic Growth in 2023 Amid Increasing Global Risk” di Auditorium 1 Kampus 1, Senin (13/03/2023).
Acara ini menghadirkan Trainer Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah, Ahmad Nuryanto sebagai salah satu pemateri.
Ahmad Nuryanto memaparkan kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil karena adanya pandemi dan perang Rusia-Ukraina.
“Karena ini ekonomi dunia menjadi melambat, yang menyebabkan berbagai negara mengeluarkan berbagai kebijakan melalui bank central-nya, seperti stimulus-stimulus yang diberikan kepada masyarakatnya,”
“Akhirnya uang negara lebih banyak yang dibelanjakan sehingga menyebabkan inflasi pada suatu negara,” papar Nuryanto.
Ia menanggapi konten yang berseliweran di media sosial mengenai resesi Indonesia pada 2023.
“Terkadang kita lihat di YouTube tentang resesi Indonesia tahun 2023, sehingga lebih baik pegang cash daripada investasi. Itu salah karena kalau kita pegang uang cash waktu resesi, ya uangnya kena inflasi,” ungkapnya.
Nuryanto menjelaskan bagaimana cara agar bisa tetap berinvestasi jika Indonesia mengalami resesi.
“Nggak perlu takut mau resesi seperti apa, karena selama krisis 2008, 2013, 2015, 2020, market kita banyak yang survive khususnya investor yang punya planning dan punya strategi,” ujarnya.
Ia berpesan agar tidak hanya ikut-ikutan dalam melakukan investasi.
“Kalau kita hanya ikut-ikutan, kita cenderung mencari informasi yang tidak valid. Hal ini yang menyebabkan teman-teman berinvestasi secara ugal-ugalan,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Roghib
Editor: Revina