Skmamanat.com – Alumni UIN Walisongo Ahmad Munji (29) berhasil mendapatkan beasiswa dari pemerintah Turki untuk melunjutkan studi program Doktor (S3) di Marmara University Turki.
Pria kelahiran Pemalang, 12 Oktober 1989 itu merupakan anak bungsu dari keluarga sederhana. Namun, keterbatasan ekonomi keluarganya tidak menyurutkan langkah Ahmad Munji untuk mewujudkan mimpinya di usia muda.
Sejak kecil Ahmad Munji memang memiliki sifat tegas dan pemberani. Hal itu dibuktikan saat ia masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI), ia seringkali mengisi ceramah di berbagai tempat.
Pria yang kerap di sapa Munji ini juga memiliki semangat belajar yang tinggi. Saat ia menempuh pendidikannya di Madrsah Aliyah (MA) Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes, ia berhasil mencetak sederet prestasi. Diantaranya, juara satu lomba debat bahasa Arab se-Jateng di IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo). Selain itu, ia juga dipilih sebagai santri teladan di pondok pesantrennya.
Selepas dari MA, ia kemudian mendapatkan beasiswa oleh Kementrian Agama (Kemenag) untuk melanjutkan pendidikan di IAIN Walisongo pada saat itu.
Selama menempuh pendidikan strata satu (S1) Tasawuf Psikoterapi, Munji aktif di berbagai organisasi, seperti PMII rayon Ushuluddin sebagai koordinator bidang sosial dan politik tahun 2011, PMII Komisariat sebagai anggota bidang wacana dan penerbitan tahun 2013, kemudian menjadi ketua Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) tahun 2012 dan terakhir pernah menjabat sebagai ketua Komisi Pemilihan Mahasiswa tahun 2012.
Meski Munji sibuk berorganisasi, tidak membuat kuliahnya terbengkalai. Terbukti dari keberhasilannya menjadi lulusan terbaik di fakultas Ushuluddin tahun 2013.
Selanjutnya Munji melanjutkakan pendidikan Magister (S2) Tasawuf di UIN Walisongo lagi dengan biaya sendiri. Saat itu ia juga dipilih menjadi asisten beberapa dosen, baik di dalam kelas maupun dalam melakukan penelitian.
Setelah lulus dari program S2-nya, Munji mengajar sebagai dosen di IAIN Surakarta tahun 2016. Namun profesi itu ia tinggalkan dan memilih untuk melanjutkan pendidikan S3-nya di Marmara University Turki.
Kini ia dipercaya menjadi ketua Tanfidiyah PCINU Turki dengan kesibukannya mengisi seminar di berbagai tempat. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain,” tutur Munji.
Tulisan ini dikirim oleh Liya Mawadah, Mahasiswi Pendidikan Matematika UIN Walisongo
Redaktur: Fika Eliza