Amanat.id- Senat Mahasisiwa Fakultas Sains dan Teknologi (SEMA FST) adakan Talk Show omnibus law dengan Tema “Karpet merah untuk investasi, Bikin untung atau buntung”
Acara yang dibuka oleh Wakil Dekan III FST, Nur Khasanah ini menghadirkan tiga pemateri yaitu M. ling Rusmadi Dosen FST, Umi Hanik DARI Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM), serta perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH Semarang) Cornel Gea, Kamis (12/03/2020).
Ketua Sema FST Mega Indah Pratiwi menyampaikan bahwa tujuan diadakanya Talk Show ini untuk membuka perspektif baru mengenai omnibus law, memberi pemahaman omnibus law dalam kajian lingkungan dan kelompok rentan.
“Adanya Talk Show ini dapat membuka perspektif baru, kita tidak hanya membahas (Omnibus law) mengenai prespektif akademisi dan Hukum membuka pemahaman baru mengenai perspektif lingkungan dan rentan kepada semua mahasiswa khusunya mahasiswa Saintek,“ tuturnya.
Ia juga menambahakan bahwa Talk Show ini sebenarnya sebagai kode besar kepada mahasiwa yang masih mengabaikan mengenai omnibus law.
“Talk show ini sebagai kode besar bagi mahasiswa UIN walisongo yang saat ini masih diam-diam saja terkait omnibus law itu,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Nur khasanah selaku Wakil Dekan III mengatakan adanya acara ini nantinya mahasiswa mengetahui mengenai dampak dari omnibus law dan berharap agar mahasiswa lebih melek hukum.
“Terkait dengan apa dan bagaimana RUU kerja (RUU Cilaka) ini, sebagaimana nantinya saudara yang akan bekerja akan tahu apakah akan berdampak atau tidak, jadi nantinya saudara akan lebih melek hukum,” ujarnya.
Yusri Khamilatul Huda, mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika, memaparkan bahwa dengan adanya acara tersebut, dia lebih mengetahui tentang omnibus law serta bagaimana dampaknya jika diberlakukan di Indonesia.
“Sebelumnya saya tidak tau apa sih itu omnimus law, bahayanya bagaimna, dengan adanya acara ini setidaknya saya lebih tau bahwasanya omnimus law ini benar-benar tak bisa diterapkan di Indonesia,” ucapnya.
Reporter: Shokiful Fikri