Skmamanat.com – Rektor UIN Walisongo, Muhibbin akan menindak tegas setiap perilaku penyebaran paham radikalisme yang masuk kampus. Pasalnya, ada indikasi paham radikalisme mulai memasuki kampus UIN Walisongo. Bahkan sudah sering ada laporan mengenai penempelan pamflet dan selebaran buletin berpaham aliran radikal.
“Kami akan bertindak tegas, secara langsung pamflet dan selebaran buletin tersebut kami hilangkan. Harapan kedepan, UIN Walisongo dapat menjadi pusat moderasi se-Indonesia, dengan menerapkan Universitas berbasiskan moderat,” tutur Muhibbin saat menghadiri Seminar Nasional, bertemakan Peningkatan Mutu Pendidikan Pascasarjana Berbasis Islam Moderat, di Auditorium I Kampus I UIN Walisongo Semarang, Selasa (4/4/2017).
Muhibbin melanjutkan, upaya mensukseskan UIN Walisongo sebagai pusat moderasi se-Indonesia, pernah sekali direalisasikan dalam acara rahim bangsa bertemakan “Meski Berbeda, Kita Saudara”, Selasa (28/2).
Diskusi yang melibatkan guru besar dan akademisi UIN Walisongo tersebut menghasilkan sebuah petisi, yakni menguatkan kesadaran, “Meski Berbeda, Kita Saudara” di atas semua kepentingan golongan. Serta mendorong dan membangun ruang-ruang perjumpaan antar kelompok dalam bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal itu untuk mensinergikan berbagai elemen dalam rangka meleburkan dan mengintegrasikan batas sekat SARA bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.
“Setidaknya sebelum menjadi pusat moderasi se-Indonesia, UIN Walisongo di awal langkah dapat menjadi moderasi di daerah Jawa Tengah,” tutup Muhibbin.
Reporter : Fajar Bahruddin A.
Editor : Ahmad Muhlisin