Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan acara Public Hearing di Gedung Teatrikal Prof. Qodri Azizi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Kampus 3, Rabu (01/03/2023).
Koordinator Kementerian dalam Negeri DEMA-U, Muhammad Anang Ma’ruf mengatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk menampung aspirasi UKM-U dan UKK-U demi meningkatkan kinerja Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
“Semoga bisa saling berkolaborasi agar nantinya dapat menciptakan hal baru, minimal bisa lebih baik dari sebelumnya,” ucap Anang.
Ketua Walisongo Sport Club (WSC), Maulana Azam menjelaskan bahwa kinerja UKM terhambat karena fasilitas dan anggaran yang diberikan pihak kampus terbatas.
“Anggaran yang diberikan, menurut kami masih kurang jika dibagi dengan delapan cabor (red: cabang olahraga) lainnya,” ucapnya.
Sementara perwakilan UKM Nafilah, Dewi Mushdzalifah mengatakan bahwa perlu adanya kejelasan perizinan dan penambahan waktu saat melakukan kegiatan kampus pada hari libur.
“Saya kadang bingung, kemarin tidak ditanyakan surat perizinan, tetapi sekarang dipertanyakan dan kami tidak bisa masuk,” tuturnya.
Ketua UKM Musik, Rafiud Derajat kecewa terhadap kampus yang tidak membayar album jingle Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
“Udah kedua kalinya jingle PBAK tidak dibayar. Padahal, kami harus mengundang pihak luar untuk pembuatannya,” ungkapnya.
Rafiud juga berharap agar kepemimpinan DEMA-U lebih baik lagi ke depannya dan UKM Musik dibuatkan studio recording.
“Kami juga memohon untuk dibuatkan studio recording agar proses pembuatan album bisa dilakukan di kampus sendiri,” harapnya.
Reporter: Anggy Anggraini
Editor: Fathur