Amanat.id– Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menggelar Seminar Nasional di Gedung Qodri Azizy, Rabu (8/5/2024).
Mengusung tema “Peran Aktif Gen Z dalam Pengembangan Reksa dana Syariah Guna Mendukung Perekonomian Inklusif pada Era Society 5.0”, praktisi pasar modal syariah dari Panin Sekuritas Semarang, Milatur Rofi’ah hadir sebagai pemateri.
Milatur Rofi’ah menjelaskan bahwa ada enam keuntungan jika melakukan investasi pada reksa dana syariah, yang pertama ialah investasi dapat dimulai dari seratus ribu.
“Investasi reksa dana syariah bisa dimulai dari seratus ribu, itu sebanding dengan harga skincare kalian,” tuturnya.
Yang kedua, sambung Milatur, reksa dana syariah juga dikelola oleh Wakil Manajer Investasi (WMI) yang profesional dalam pemantauan.
“WMI itu sekelompok orang yang menyajikan produk-produk reksa dana yang sesuai dengan keinginan teman-teman, hal ini termasuk memantau informasi tentang investasi selama 24 jam,” tambahnya.
Lanjut, ia menjelaskan bahwa keuntungan ketiga dalam berinvestasi pada reksa dana syariah ialah tidak dipotong pajak.
“Reksa dana syariah itu 0 persen pajak, jadi tidak perlu membayar,” ucapnya.
Keuntungan Investasi yang keempat, Milatur mengatakan bahwa reksa dana syariah saat ini dapat transaksi autodebet.
“Tidak ada alasan untuk tidak melakukan investasi setiap bulannya, karena sekarang ada yang namanya fasilitas autodebet,” tuturnya.
Meskipun begitu, sambung Milatur, tidak semua perusahaan reksa dana menyediakan fasilitas tersebut.
“Tidak semua perusahaan reksa dana menyediakan fasilitas ini,” katanya.
Lanjut yang kelima, Milatur menjelaskan bahwa profile keuntungan investasi pada reksa dana syariah dapat berupa jangka pendek, menengah, dan panjang yang perlu dipelajari.
“Profile keuntungan dari investasi itu ada jangka pendek, menengah, dan panjang, sehingga kalian perlu mempelajari jenis reksa dana dan profile keuntungan yang diinginkan,” terangnya
Adapun yang terakhir, Milatur mengatakan bahwa tidak ada jatuh tempo dan jangka waktu tertentu dalam pengambilan investasi.
“Reksa dana itu berbeda, Investasi bisa diambil kapan saja, akan tetapi jika tidak sesuai target waktu investasi, maka kemungkinan harga akan turun,” ujarnya.
Milatur lantas menekankan untuk tidak Fear of Missing Out (FOMO) dan mempelajari cara kerja serta risiko dari produk-produk yang ada di reksa dana sebelum berinvestasi.
“Jangan FOMO dalam membeli investasi, kalian harus mempelajari produk-produk reksa dana terlebih dahulu karena bisa jadi itu tidak sesuai dengan kebutuhan kalian,” pungkasnya.
Reporter: Anifatus Zahrorussa’diyah
Editor: Kumala