Amanat.id- Sebuah ide membuat aplikasi ojek online terbesit ketika Nugroho Rosman, lulusan Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Februari silam, menjadi driver ojek online di beberapa aplikasi pada 2019-2021.
“Dari 2019 sampai 2021 saya bekerja menjadi driver Shopee Food, Grab, dan Maxim untuk memenuhi kebutuhan harian. Saya mulai berfikir bagaimana jika punya aplikasi ojek sendiri,” terangnya saat diwawancarai oleh Tim Amanat.id, Sabtu (9/3/2024).
Nugroho pun merintis aplikasi yang diberi nama Finsend, bersama keempat temannya yang sudah ia kenal sejak 2014, yakni Khilmi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Nizar dari FSH, serta Firman dan Gufron dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).
Di akhir tahun 2021, Nugroho dan keempat temannya mulai belajar pemrograman autodidak.
“Saya merintis sebuah aplikasi pada akhir tahun 2021 bersama empat rekan saya. Kami mulai belajar autodidak bagaimana cara programming,” ujarnya.
Setelah 1 tahun 9 bulan belajar pemrograman, keempatnya mulai menggarap aplikasi Finsend hingga akhirnya resmi terdaftar di Google Play Store pada 25 September 2023.
“Setelah kurang lebih 1 tahun 9 bulan belajar autodidak, akhirnya kami mulai menggarap Finsend pada 10 Oktober dan resmi diluncurkan di Play Store pada 10 September 2023,” ungkapnya.
Nugroho mengaku hanya mengeluarkan uang untuk mendaftarkan aplikasi Finsend dan memasukkan Google Maps ke dalamnya.
“Kami hanya mengeluarkan biaya pada saat legalitas dan memasukkan Google Maps ke dalam aplikasi,” tuturnya.
Ketika awal-awal Finsend beroperasi, Nugroho mengatakan bahwa hanya ada empat driver, sehingga beberapa pesanan yang masuk harus dibatalkan.
“Saat itu hanya empat orang driver saja, sehingga beberapa pesanan terpaksa saya batalkan saat banyak order-an masuk,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, driver Finsend terus bertambah, hingga awal 2024 mencapai 11 driver.
Berjalannya bisnis tersebut mendapat dukungan dan apresiasi dari pihak kampus. Salah satunya ialah Kepala Ma’had Al-Jamiah UIN Walisongo, Amir Tajrid yang menginstruksikan santri Ma’had Al-Jamiah untuk menggunakan Finsend.
“Saya mendapat apresiasi dan dukungan dari Dekan FSH, Pak Imroni, dari Ketua Jurusan, Pak Agus Riyadi, serta dukungan dari Pak Amir yang sampai mengajak santrinya untuk menggunakan Finsend,” papar Nugroho.
Ia juga menargetkan untuk meningkatkan layanan Finsend agar bisa digunakan mahasiswa area Semarang.
“Target saya adalah menempatkan layanan Finsend di universitas lain yang ada di Semarang juga,” ucapnya.
Nugroho berharap ke depannya banyak mahasiswa yang menggunakan aplikasi Finsend.
“Harapan saya, mahasiswa banyak yang percaya, sehingga banyak yang meng-install dan juga menyebarkannya kepada teman-temannya,” harapnya.
Reporter: Daffa Rizky Fadillah Akmal
Editor: Eka R.