Stres bisa dialami oleh siapapun. Tidak pandang usia. Muda maupun tua. Mereka tidak akan bisa lepas dari yang namanya stres.
Pikiran tertekan atau stres ini, bisa ditimbulakan banyak hal. Di anataranya, rasa kecewa dan marah yang berlebihan. Terkadang juga dapat terjadi ketika, diri kita tidak dapat menerima segala sesuatu yang tak sesuai harapan.
Banyak akibat yang ditimbulkan dari stres. Baik secara fisik maupun psikis. Bahkan stres dapat menimbulkan penyakit yang gejalanya serupa penyakit jantung. Salah satunya adalah Takotsubo Cariomyopathy, atau lazim disebut broken heart syndrome.
Untuk itu perlu langkah-langkah positif agar stres kita dapat terolah dengan baik. Amanat.id merangkum 4 langkah-langkah positif, yaitu:
1. Menuliskan apa yang menjadi beban pikiran
Dengan mengungkapkan apa yang ada dipikiran kita melalui tulisan, dapat mengurangi beban pikiran kita. Meski permasalahan tidak langsung terpecahkan. Setidaknya kamu bisa mengekspresikan kesedihan ataupun kekecewaan kita. Entah melalui status sosial media ataupun di buku harian. Namun saat menulis status di media sosial, sebaiknnya kamu tidak secara terang-terangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari ketersinggungan. Jika kamu memiliki bakat sebagai penulis, jadikanlah rasa kecewa atau sedih itu sebagai karya.
2. Berceritalah dengan orang yang dipercaya
Jika malas untuk menulis dan lebih lega jika mencurahkan isi hatimu kepada seseorang, sebaiknya pilihlah orang yang kita percaya. Jika mereka memberi sara, sebaiknya dengarkanlah saran tersebut dan cerna dengan baik-baik. Tidak menuntut kemungkinan saran itu bisa menjadi pemecah permasalahan kita.
3. Melakukan aktivitas yang disukai
Dengan melakukan hal yang disenangi tentunya bisa mengurangi rasa sedih, semisal dengan menonton film komedi, berbelanja, memasak ataupun melakukan olaraga. Percayalah dengan melakukan hal yang membuatmu bahagia, meski awalnya berpura-pura, lama-lama akan bahagia sungguhan. Kamu akan melupakan hal-hal berat yang kamu alami yang membuatmu tertekan.
4. Tawakal
Setelah kamu berusaha semampunya, kamu menyerahkkan hasilnya kepada Allah SWT. Tawakal ini seharusnya memang dilakukan, sebab segala sesuatu yang terjadi sesuai kehendak Allah SWT. Dengan begitu ketika kegagalan atau kekecewaan menghampirimu kamu tidak terlalu kecewa dan bersedih hati.
Menurut M. Quraish Shihab dalam buku secercah cahaya ilahi (2007) “Seorang Muslim dituntut untuk berusaha, tetapi pada saat yang sama, dia dituntut pula untuk berserah diri kepada Allah. Dia dituntut melaksanakan kewajibannya, kemudian menanti hasilnya sebagaimana kehendak dan ketetapan Allah. Manusia harus berusaha dalam batas-batas yang dibenarkan, disertai dengan ambisi yang meluap-luap untuk meraih sesuatu. Akan tetapi, ketika gagal meraihnya, jangan meronta atau berputus asa serta melupakan anugerah Tuhan yang selama ini telah diterima”
Penulis: Naili Istiqomah