Amanat.id – Sejumlah 36 mahasiswa UIN Walisongo mengaktualisasikan Keilmuan lewat Program Praktik Lapang (PPL) di Pondok Pesantren (Ponpes) Usmaniyah, Mranggen, Demak. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara UIN Walisongo dan Ponpes Usmaniyah yang diwujudkan dalam pengajaran oleh mahasiswa selama tiga hari, Selasa s.d Jumat (18-21/6).
Pengasuh Ponpes Al Anwar Mranggen M. Arif Jatmiko, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia juga berharap supaya santri yang ada dapat menimba banyak ilmu dari segenap mahasiswa yang mengajar di tempatnya.
“Kami berharap para mahasiswa dapat mengajarkan ilmu di perguruan tinggi kepada santri yang ada di sini,” harapnya.
Selain itu, pria lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini mengungkapkan bahwa Ponpes Usmaniyah baru berdiri pada 2014. Oleh sebab itu, masih banyak yang perlu di perbaiki, dari sarana sampai metode pembelajaran yang ada.
“Pendirian Ponpes ini penuh perjuangan. Semoga kedatangan mahasiswa UIN Walisongo membawa keberkahan,” katanya.
Sementara itu, M. In’amuzzahidin selaku dosen pembimbing yang mengantar mahasiswa, berterima kasih dengan pihak ponpes. Ia senang lantaran mahasiswanya dapat diberi ruang untuk mengajar dan belajar menyebarkan yang didapat di perguruan tinggi kepada para santri.
Ia berpesan pada segenap mahasiswa untuk menjaga adab selama di pondok.
“Kesopanan harus dijaga. Menyesuaikan dengan tempat,” pesannya kepada mahasiswa.
Dari kegiatan tersebut, Nuvil Al Romsi mahasiswa prodi Studi Agama – Agama (SAA) mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru. Ia jadi tahu apa yang seharusnya diperbaiki sebelum menjadi sarjana.
“Saya dituntut untuk menyederhanakan bahasa komunikasi, karena santri rata-rata masih duduk di bangku SMP,” akunya.
36 mahasiswa tersebut berasal dari tiga prodi di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (Fuhum). Yakni, prodi Ilmu Alquran dan Hadis (IAT), prodi Aqidah Filsafat (AF), dan Prodi Studi Agama-Agama (SAA). (saf)