Amanat.id–Upacara pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II diselenggarakan di Gedung Auditorium II Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dengan dihadiri ulama Indonesia dan 31 perwakilan dari berbagai negara di dunia. Rabu (23/11/22).
KUPI II merupakan sebuah gerakan sosio-kultural, intelektual, dan spiritual yang dilakukan oleh ulama perempuan di Indonesia untuk membangun peradaban yang berkeadilan.
Kongres yang berlangsung mulai Rabu-Sabtu (23-26/11/2022) ini, digelar dengan dua lokasi yang berbeda, yakni UIN Walisongo, Semarang dan Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara.
Ketua Majelis Musyawarah KUPI, Badriyah Fayumi menjelaskan pemilihan perguruan tinggi dan pesantren sebagai tempat penyelenggaraan KUPI II ini dikarenakan keduanya merupakan lembaga pendidikan yang membentuk nilai-nilai dasar para ulama.
“Di perguruan tinggi dan pesantren itulah pengkaderan ulama bermula. Di kedua tempat tersebut ruang khidmah utama bagi ulama perempuan sebagai akademisi atau Bu Nyai di pondok pesantren terbentuk,” jelasnya.
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq menyampaikan, universitas dan KUPI adalah dua hal yang berkaitan dan saling mendukung.
“Universitas sebagai institusi pendidikan dan KUPI sebagai gerakan sosial yang mendorong kesetaraan gender, harus terus dikawal sampai ke aktualisasi nilai-nilai didalamnya,”ujarnya.
Kongres yang berlangsung kedua kalinya ini, turut mendeklarasikan bahwa ulama perempuan harus senantiasa andil dalam pembentukan peradaban.
Selaras dengan hal tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung secara penuh terhadap kegiatan KUPI II.
“Perempuan, sebagimana Siti Khadijah menemani Nabi Muhammad SAW. Peranannya sangat penting dalam sebuah peradaban, oleh karena itu kita senantiasa mendukung acara yang baik ini,” jelasnya.
Reporter: Lawinda
Editor: Rizki