Amanat.id- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Seminar Nasional bertema “Peran Aktif Gen Z dalam Pengembangan Reksadana Syariah Guna Mendukung Perekonomian Inklusif Pada Era Society 5.0″, Rabu (8/5/2024).
Acara yang bertempat di Gedung Prof. Qodry Azizy tersebut menghadirkan Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah, Fanny Rifqi El Fuad sebagai pemateri.
Rifqi memaparkan tiga level kecerdasan finansial yang dimiliki seseorang.
“Level pertama, orang yang pintar menghabiskan uang. Level dua, pintar menyisihkan uang. Level ketiga, cerdas dalam meningkatkan nilai uang,” ujarnya.
Rifqi juga menjelaskan bahwa ada dua macam inflasi, yakni pull inflation dan cost-push inflation
“Ada dua jenis inflasi, demand pull inflation dan cost-pust inflation,” tuturnya.
Sambung Rifqi, pull inflation ialah adanya tuntutan pembelanjaan yang membuat terbatasnya suplai.
“Inflasi yang disebabkan banyaknya tuntutan orang-orang belanja, sehingga suplai terbatas dan harganya akan naik,” ucapnya.
Rifqi pun mengumpamakan kondisi di Ukraina dan Rusia sebagai contoh cost-push inflation.
“Cost-push inflation itu seperti di Ukraina dan Rusia, mereka nyetok minyak, membuat harga minyak serta ongkos produksi dan cost-nya naik,” sambungnya.
Dirinya juga menerangkan bahwa ada satu kunci untuk melawan inflasi.
“Kuncinya untuk mengalahkan inflasi yakni investasi,” terangnya.
Rifqi kemudian memberikan dua tips untuk menjadi investor.
“Dahulukan invest keilmuan dan invest your time before invest your money,” pungkasnya.
Reporter: Rahmat Setiawan
Editor: Eka R.